sistem pencernaan dan sistem pernafasan

A.  IDENTITAS
Nama                         : Eka Setia Budi
Npm                           : 15320053
Prodi                          : Pendidikan Biologi
Kelas                         : B
Mata Kuliah              : Telaah Biologi
Dosen Pengampau: Agil  Lepiyanto ,M.Pd dan Dr. muhfaroyin, M.TA
Pertemuan               : 7 (tujuh)

B.  PENGANTAR
Assalamualaikum wr,wb
Dengan mengucap syukur alhamdullilah atas kehadirat allah subhanahu wat’ala yang telah memberikan rahmat karunianya, kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan jurnal belajar  hasil ringkasan materi Telaah Biologi Smp. Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas ringkasan Materi Telaah Biologi Smp Pertemuan ke-7.
Saya menyadari bahawa penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan. Harapan saya semoga penyusunan jurnal yang memuat pengetahuan yang didapat selama pertemuan ke-7 matakuliah Telaah Biologi Smp.
        
Wassalamualaikum Wr. Wb.
     C.     Subtansi kajian
            1.      Organ-Organ Pencernaan
            2.      Gangguan pada Sistem Pencernaan
           3.      Organ-Organ Pernapasan
           4.      Proses Pernapasan
           5.      Gangguan pada Sistem  Pencernaan

   D.      Review Pembelajaran
1.    Organ-organ pencernaan

Berdasarkan gambar, Organ-organ pencernaan pada manusia secara garis besar ada 6 yaitu
a.       Mulut
Mulut adalah pintu masuk makanan. Di dalam mulut terdapat lidah, rongga mulut, kelenjar ludah, dan gigi. Jadi fungsi mulut bermacam-macam yaitu menghancurkan makanan, mencerna makanan, mengecap rasa makanan, dan membantu menelan makanan. Di dalam mulut terjadi pencernaan mekanis (dengan gigi dan lidah) dan pencernaan kimiawi (dengan ludah yang mengandung enzim ptialin). Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-bagiannya:



Mulut terdiri dari:
1)   Langit-langit
2)   Gigi
3)   Gusi
4)   Tulang langit-langit
5)   Pembuluh darah dan saraf langit-langit
6)   Amandel
7)   Lidah
8)   Anak lidah

b.      Kerongkongan
Kerongkongan adalah penghubung antara mulut dan lambung. Kerongkongan disebut juga esofagus. Kerongkongan berbentuk tabung dan terdapat otot. Otot pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke lambung dengan menggunakan gerak peristaltik. Berikut adalah gambar anatomi kerongkongan beserta bagian-bagiannya:



Kerongkongan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1.    Bagian superior yang sebagian besar terdiri dari otot rangka.
2.    Bagian tengah yang terdiri dari campuran otot rangka (otot lurik) dan otot polos.
3.    Bagian inferior yang terdiri dari otot polos.

c.       Lambung
Lambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna berbagai zat-zat makanan. Letak lambung berada di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin, enzim renin, enzim lipase, dan asam lambung (HCl). Berikut adalah gambar anatomi lambung beserta bagian-bagiannya:



Lambung terdiri dari tiga bagian utama yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Di ujung bagian atas lambung yang berbatasan dengan kerongkongan terdapat sfingter yang berfungsi untuk menjaga makanan agar tidak keluar dari lambung dan dimuntahkan kembali. Sedangkan di bagian bawah yang berbatasan dengan usus dua belas jari disebut sfingter pilorus.

d.      Usus halus
Usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini juga terjadi proses pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim tripsin, enzim disakarase, enzim erepsin, dan enzim lipase. Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Seluruh sari makanan kecuali asam lemak dan gliserol diangkut melalui vena porta menuju ke hati. Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa. Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta bagian-bagiannya:


Di usus halus juga terdapat duodendum (usus dua belas jari), jejunum, dan ileum.

e.       Usus besar
Usus besar adalah usus yang terbesar. Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil pencernaan. Disini terjadi penyerapan air dengan jumlah yang terbesar daripada organ lain dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan bantuan bakteri. Berikut adalah gambar anatomi usus besar beserta bagian-bagiannya:


Struktur usus besar terdiri dari:
1.   Usus buntu
2.   Kolon asedens (kolon naik)
3.   Kolon transversum (kolon datar)
4.   Kolon desendens (kolon turun)
5.   Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui anus.
f.       Anus
Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan lingkungan luar tubuh. Di anus terdapat otot sphinkter yang berfungsi untuk membuka dan menutup anus. Fungsi utama anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang air besar). Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya:



Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter adalah untuk membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu.

2.      Organ tambahan pencernaan
1.      Prankeas
Pankreas merupakan salah satu organ di dalam struktur pencernaan manusia yang tugasnya memproduksi hormon dan enzim untuk menghancurkan makanan di dalam perut. Pankreas menghasilkan enzim yang berguna untuk memecah makanan sehingga dapat dicerna dan diserap oleh tubuh. Enzim tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Misalnya lipase untuk menguraikan lemak menjadi kolesterol dan asam lemak. Kemotripsin dan tripsin untuk mencerna protein, selain itu ada pula amilase yang berfungsi untuk menguraikan karbohidrat.

Selain berfungsi mengeluarkan enzim, prenkeas juga berfungsi mengeluarkan hormon untuk proses pencernaan.
2.      Kantong empedu
Kegunaan empedu dalam tubuh manusia merupakan sebuah zat yang membantu dalam proses pencernaan lemak. Oleh karena lemak bersifat tidak dapat larut di dalam air, maka manusia membutuhkan cairan empedu untuk membantu dalam mengemulsi lemak secara khusus.

Hati bekerja untuk menghasilkan cairan empedu yang kemudian disimpan di dalam kantung empedu dan akan digunakan ketika tubuh membutuhkan cairan tersebut untuk mencerna lemak. Ketika tubuh memerlukabn cairan empedu, maka secara otomatis kantung empedu akan mengalirkan cairannya ke dalam usus
3.      Gangguan organ pernafasaan
a.      gastritis / maag : peradangan mukosa lambung, diakibatkan oleh makanan yang mengiritasi mukosa lambung, misalnya makanan asam dan pedas.
b.     Konstipasi / sembelit : pergerakan feses yanglambat melaui usus besar. Sembelit sering di hubungkan dengan feses yang keras, kering dan berjumlah besar pada kolon descenden (turun) yang tertimbun karena absorpsi cairan yang berlangsung lama.
c.      Diare : lawan dari sembelit, akibat dari pergerakan feses yang cepat melaui usus besar. Diare di sebabkan oleh infeksi saluran pencernaan (enteritis), toksin atau kolera.
d.      Pankreatitis : rusaknya jaringan pangkreas dan nekrosis jaringan lemak disekitarnya.
e.      Interus atau jaundice (penyakit kuning) : billrubin bebas atau terkonjugasi menumpuk dalam darah, warna kulit, sklera, dan membran mukosa menjadi kuning.

4.      Organ-organ sistem pernafasaan



Berdasarkan gambar, organ pernafasan secara garis besar di bagi menjadi 7 yaitu :
a.       Hidung
Rongga hidung termasuk alat pernapasan pada manusia paling luar, dan merupakan alat pernapasan paling awal. Udara keluar masuk melalui rongga hidung. Rongga hidung selalu lembap karena adanya selaput lendir. Di dalam rongga hidung juga terdapat rambut-rambut pendek dan halus. Selaput lendir dan rambut-rambut halus ini berfungsi menyaring debu dan kotoran yang masuk bersama udara, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, dan mengenali adanya bau. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.



Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen saja, namun juga gas-gas yang lain. Misalnya, karbon dioksida (CO2), belerang (S), dan nitrogen (N2). Gas-gas tersebut ikut terhirup, namun hanya oksigen saja yang dapat berikatan dengan darah. Selain sebagai organ pernapasan, hidung juga merupakan indra pembau yang sangat sensitif. Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari menghirup gas-gas yang beracun atau berbau busuk yang mungkin mengandung bakteri dan bahan penyakit lainnya. Dari rongga hidung, udara selanjutnya akan mengalir ke tenggorokan.
b.      Faring
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan persimpangan antara 2 saluran, yaitu rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan / nasofarings)  pada bagian depan dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan / orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis) dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan.
Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.

Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung (resonansi) untuk suara percakapan.

c.       Laring
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan faring dengan trakea.
Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara.

Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.
d.      Trakea
Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).


e.       Bronkus
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.
Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.

f.       Bronkeolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus. Ciri khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada bagian awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan epitel. Fungsi bronkiolus adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang kita hirup agar mencapai paru-paru.

g.      Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara

5.      Proses pernafasan
Macam-macam pernapasan
a.       Pernafasaan dada
Inspirasi : Otot otot perut mengendur hingga otot diafragma posisinya mendatar, dan akibatnya volume rongga dada membesar dan tekanan udaranya mengecil. Hal ini menyebabkan terjadinya aliran udara luar masuk ke dalam paru-paru.
Ekspirasi: Otot otot perut menekan kepada otot otot diafragma sehingga posisinya menonjol ke atas, sehingga volume rongga mengecil dan tekanan udaranya menjadi membesar. Hal ini menyebabkan udara di dalam paru paru dipompa keluar tubuh.

b.      Pernafasan perut
Inspirasi: Otot otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk terangkat sehingga otot diafragma mendatar, dan mengakibatkan volume rongga dada membesar dan tekanan udaranya mengecil menyebabkan terjadinya aliran udara dari luar masuk ke dalam paru-paru.
Ekspirasi: Otot otot antar tulang rusuk mengendur dan tulang rusuk ujung ujungnya turun, dan mengakibatkan volume rongga dada mengecil dan tekanan udaranya menjadi besar. Hal ini menyebabkan udara di dalam paru paru dipompa ke luar tubuh.

6.      Gangguan pada sistem pernafasan
a.       Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya, disebabkan olehCorynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.
b.      Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan berair (ingus encer). Renitis bisa timbul karena alergi atau faktor lain.
c.       Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
d.      Asma merupakan penyakit penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu atau kotoran, debu, atau tekanan psikologis.Asma bersifat menurun.
e.       Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacteriumtubercolusis.Penyakit ini menyerang paru-paru sehinggaterbentuk bintil-bintil dalam alveolus

      E.     Kesimpulan
Berdasarkan review pembelajaran diaras dapat di simpulkan bahwa, organ pencernaan secara garis besar di bagi menjadi 6 yaitu mulut, kerongongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Selain ke enem bagian pokok tersebut ternyata ada dua organ yang membantu proses pencernaan yaitu prankeas dan cairan empedu. Sistem pernafasaan mempunyai 7 organ pendukung yaitu hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkeolus, dan alveolus. Sistem pernafasan dibagi menjadi 2 yaitu sistem pernafasaan dada dan sisitem pernafasan perut. Baik sistem pencernaan maupun sisitem pernafasan semua mempunyai beberapa gangguan dalam proses nya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "sistem pencernaan dan sistem pernafasan"

Posting Komentar