Jurnal
Belajar "Ekosistem" (pertemuan ke-4)
A.
IDENTITAS
Nama : Eka
Setia Budi
Npm : 15320053
Prodi : Pendidikan
Biologi
Kelas : B
Mata Kuliah : Telaah
Biologi
Dosen Pengampau : Agil Lepiyanto ,M.Pd dan Dr.
muhfaroyin, M.TA
Kampus : Unversitas
Muhammadyah Metro (Umm)
B. PENGANTAR
Assalmu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan jurnal
belajar ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Biologi SMP yang diampu Dr. Muhfahroyin, S. Pd. , M. T. A. dan Agil Lepiyanto, S. Pd., M. Pd. .
Jurnal belajar ini berisi materi yang telah
disampaikan kelompok 2 pada pertemuan ke-4 tentang “EKOSISTEM”. saya menyadari bahwa jurnal belajar ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan jurnal belajar ini.
Akhir kata, saya sampaikan
terimakasih kepada semua. Semoga jurnal belajar ini mampu menambah ilmu untuk
pembaca dan semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha saya. Amin.
Wassalmu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Metro, 8 Oktober 2016
Penulis
C.
SUBSTANSI KAJIAN
Adapun substansi kajian yang disampaikan yaitu:
1.
Pengertian
Ekosistem
2.
Satuan
Makhluk Hidup dalam Ekosistem
3.
Habitat dan
Nisia
4.
Komponen
Penyusun Ekosistem
5.
Kebegargantungan
Dalam Ekosistem
6.
Pola
Interaksi dalam Ekosistem
D.
REVIEW PEMBELAJARAN
1. Pengertian
Ekosistem
Pengertian ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk
dikarenakan hubungan timbal balik yang tidak dapat terpisahkan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dapat juga dikatakan sebagai suatu
tatanan kesatuan secara utuh serta menyeluruh antara unsur lingkungan hidup
yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari
unit biosistem yang melibatkan hubungan interaksi timbal balik antara organisme
serta lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju struktur biotik tertentu
sehingga terjadi siklus materi antara organisme dan anorganisme.
2.
Satuan
Makhluk Hidup dalam Ekosistem
Makhluk hidup penyusun ekosistem terdiri dari individu, populasi dan
komunitas. individu adalah suatu makluk hidup tunggal contohnya seekor singa,
seekor rusa, seekor kelinci. Popolasi adalah sekumpulan makluk hidup
sejenisyang hidup dalalam suatu tempat tertentu, misalnya sekelompok singa,
sekumpulan rusa, dan sekumpulan kelinci. Komunitas adalah sekumulan popolasi
yang mendiami suatu tempat yang saling berinteraksi satu sama lain. Misalnya komunitas
hutan yang terdiri atas populasi singa, populasi rusa dan populasi kelinci.
3.
Habitat dan
Nisia
Habitat merupakan suatu tempat dimana biasanya makhluk hidup terdapat dalam
suatu wilayah. Habitat secara umum menunjukkan bagaimana corak lingkungan yang
ditempati suatu populasi hewan. Bagian dari habitat yang merupakan
lingkungan yang ditempati suatu populasi hewan. Bagian dari suatu habitat yang
merupakan lingkungan yang kondisinya paling tepat dan paling pas hubungannya
dengan hewan itu disebut microhabitat. Niche
(Nisia/relung)
merupakan kekhasan setiap spesies yang merupakan akibat dari adaptasi
struktural,fisiologi, berinteraksi dan perilaku spesifik dalam memperoleh
makanan sehubungan dengan tempat tinggal, tingkah laku dalam ekosistemnya
4.
Komponen
Penyusun Ekosistem
Komponen penyusun pada ekosistem terdiri dari komponen biotik dan biotik. Komponen
biotik adalah suatu komponen yang hidup, sedangkan komponen abiotik adalah
komponen yang tidak hidup. Komponen biotik tersusun dari produsen, konsumen dan
pengurai. Produsen adalah suatu makluk hidup yang dapat membuat makanan
sendiri, kemudian konsumen adalah makluk hidup yang tidak dapet membuat makanan
sendiri sehingga membutuhkan bantuan maklhuk hidup yang lain sedangkan pengurai
adalah organisme yang mengurai kotoran dan bagian makluk hidup bahkan makluk
hidup yang telah mati menjadi suatu bahan yang di gunakan oleh makhuk hidup
konsumen untuk nencari makanan. Komponen abiotik tersusun atas air, udara, gas,
tanah unsur hara dan lain sebagainya.
5.
Kebegargantungan
Dalam Ekosistem
Di dalam ekosistem terjadi peristiwa
makan dan dimakan antar individu beda spesies yang membentuk rantai makanan.
Gambar 1. Rantai Makanan
(sumber:
slideser.net)
Berdasarkan Gambar 2, dapat kita ketahui bahwa rumput sebagai produsen, belalang sebagai konsumen
tingkat I, tikus sebagai konsumen tingkat II, ular sebagai konsumen tingkat
III, burung elang sebagai konsumen tingkat IV serta bakteri dan jamur sebagai
dekomposer.
Energi memasuki sebagian besar
ekosistem dalam bentuk cahaya matahari yang kemudian diubah oleh organisme
autotrof menjadi energi kimia. Energi tersebut kemudian diteruskan ke organisme
heterotof dalam bentuk senyawa-senyawa organik. Dari gambar tersebut terlihat
terjadinya proses makan dan dimakan, rumput dimakan belalang, belalang dimakan
tikus, tikus dimakan ular, ular dimakan burung elang dan setelah elang mati
akan diuraikan oleh jamur dan bakteri. Hasil dari penguraian tersebut akan
diserap kembali oleh tumbuhan. Jadi, rantai makanan adalah proses makan dan
dimakan yang diikuti perpindahan energi dari satu organisme ke organisme
lainnya dalam tingkat tertentu. Hubungan anatr rantai makanan yang lebih
kompleks disebut jaring-jaring makanan.
Gambar 2. Piramida Ekologi
(sumber:
agusper.blogspot.com)
Piramida ekologi adalah susunan
tingkat tropik secara berurutan sesuai dengan rantai makanan. Piramida ekologi
dibedakan menjadi piramida jumlah, piramida biomassa dan piramida energi.
Piramida jumlah menggambarkan jumlah organisme yang menempati setiap tingkat
trofik. Piramida biomassa menggambarkan jumlah berat total organisme yang
menempati setiap tingkat trofik. Sedangkan, piramida energi menggambarkan
jumlah energi yang terkandung dalam setiap trofik.
6.
Pola
Interaksi dalam Ekosistem
Interaksi antara organisme di dalam
suatu ekosistem akan membentuk suatu pola. Pola-pola tersebut antara lain:
a.
Predasi,
yaitu pola interaksi yang terbentuk antara pemangsa dengan
mangsanya. Contohnya ular memakaan tikus.
b.
Kompetisi,
yaitu pola interaksi yang terbentuk antar makhluk hidup yang berbeda jenis
untuk merebutkan satu hal yang sama. Contohnya sapi dan kambing berkompetisi
merebutkan rumput dalam tempat yang sama.
c.
Netralisasi,
yaitu pola interaksi yang terbentuk dari hubungan makhluk hidup yang tidak
saling mempengaruhi, meskipun berbagai organisme hidup pada habitat yang sama.
Contohnya pola interaksi netralisasi, yaitu interaksi antara ayam dan kucing.
d.
Antibiosis,
yaitu interaksi antar makhluk hidup yang menghambat pertumbuhan makhluk hidup
yang lain. Contohnya pada interaksi antara jamur Penicillium dengan jenis mikroorganisme lain..
e.
Simbiosis
terbagi menjadi tiga, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme dan
simbiosis komensialisme. Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang saling
menguntungkan antar dua spesies organisme yang hidup bersama, contohnya pada
bunga dan lebah. Sedangkan, simbiosis parasitsme adalah hubungan antara dua
organisme berbeda spesies dimana salah satu pihak mendapat keuntungan,
sedangkan pihak lain dirugikan, contohnya pada benalu yang hidup pada tumbuhan
lain dan simbiosis komensialisme adalah hubungan antara dua spesies organisme,
yang menguntungkan satu pihak, tetapi pihak lain tidak diuntungkan maupun
dirugikan, contohnya simbiosis antara ikan badut dengan anemon laut.
E.
kesimpulan
ekosistem adalah suatu sistem ekologi
yang terbentuk dikarenakan hubungan timbal balik yang tidak dapat terpisahkan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup penyusun ekosistem terdiri dari individu, populasi dan
komunitas. Habitat merupakan suatu tempat dimana biasanya makhluk hidup
terdapat dalam suatu wilayah. Nisia/relung) merupakan kekhasan setiap spesies
yang merupakan akibat dari adaptasi struktural,fisiologi, berinteraksi dan
perilaku spesifik dalam memperoleh makanan sehubungan dengan tempat tinggal,
tingkah laku dalam ekosistemnya. Komponen penyusun pada ekosistem terdiri dari komponen biotik dan biotik.
kunjungi juga :
um.metro.ac.id
biologi.fkip.ummetro.ac.id
um.metro.ac.id
biologi.fkip.ummetro.ac.id
0 Response to " "
Posting Komentar