makalah pertumbuhan dan pekembangan kelompok 3
MAKALAH
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA
MAKHLUK HIDUP
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah
Biologi SMP
yang diampu oleh Bapak Agil Lepiyanto,
M.Pd dan bapak Dr. Muhfahroyin, M.TA
Oleh :
KELOMPOK : 3
1. Eka
Setia Budi (15320053)
2. Ella
Subella (15320041)
3. Nida
Syofiah R. (15320047)
4. Felzia
Reneza (15320044)
PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
Oktober 2016
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada kami sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan
Makalah berjudul “Pertumbuhan dan Perkembangan pada makhuk hidup” disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah telaah biologi SMP. Pada kesempatan ini kami menyampaikan
terima kasih kepada Ibu Bapak
Agil Lepiyanto, M.Pd dan bapak Dr. Muhfahroyin, M.TA sebagai
dosen pembimbing mata kuliah telaah biologi SMP yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran kepada kami.
kami telah berupaya
dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian makalah ini, namun kami menyadari
masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya makalah ini. Kiranya isi makalah ini bermanfaat dalam memperkaya
khasanah ilmu pendidikan. Terima kasih.
Metro, 1 Oktober 2016
Kelompok 3
DAFTAR
ISI
COVER....................................................................................................... I
KATA PENGANTAR................................................................................. II
DAFTAR ISI................................................................................................ III
DAFTAR GAMBAR................................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A.
Latar Belakang...................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................ 1
C.
Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A.
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan..................................... 3
B.
Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan.......................... 5
C.
Proses Pertumbuhan dan
Perkembangan........................................... 5
D.
Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan.......................................... 9
E.
Metatamorfosis dan
Metagenesis......................................................... 16
BAB III PENUTUP...................................................................................... 20
A.
Kesimpulan........................................................................................... 20
B.
Saran..................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 21
DAFTAR
GAMBAR
Gambar
2.1 pertumbuhan pada manusia.................................................... 3
Gambar
2.2 grafik sigmoid.......................................................................... 4
Gambar
2.3 Tipe perkecambahan epigeal.................................................. 7
Gambar
2.4 Tipe perkecambahan hipogeal................................................ 7
Gambar
2.5 Embrio Tumbuhan................................................................... 8
Gambar
2.6 contoh gen............................................................................... 9
Gambar
2.7 pengaruh cahaya terhadap aktifitas auksin............................ 11
Gambar
2.8 perbandingan buah yang di beri giberalin dengan yang tidak. 11
Gambar
2.9 metamorfosis kupu-kupu........................................................ 17
Gambar
2.10 metamorfosis kecoak............................................................ 17
Gambar
2.11 metamorfosis katak............................................................... 18
Gambar
2.12 metagenesis tumbuhan paku................................................ 19
Gambar
2.13 metagenesis tumbuhan lumut............................................... 19
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pertumbuhan dan Perkembangan
Salah satu ciri
organisme adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah Peristiwa perubahan
biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume,
massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Perkembangan
adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara
kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel. Bila kita
menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari terjadi perubahan
tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang demikian sederhana
menjadi bentuk tanaman yang lengkap.
Gambar 2.1
contoh pertumbuhan pada manusia
Pada tanaman yang
sedang tumbuh, terlihat adanya pembentukan organ-organ baru. Misalnya daun
semakin banyak, akar semakin panjang dan bertambah banyak. Melihat arah
pertumbuhan, tanaman tumbuh kedua arah utama: Akar ke bawah (Menuju ke bumi) Daun
(dan batang) ke atas. Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan
diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina
dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus
membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah
perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang
mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Peristiwa diferensiasi menghasilkan
perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga
perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks. Auksanometer
adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang
terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala
atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar.
Pengukuran
pertumbuhan dapet di lihat dengan sebuah alat yang bernama auksanometer, dengn
alat ini nantinya akan menghasilkan sebuah grafik sigmoid. Berdasarkan grafik
siqmoid pertumbuhan di bagi menjadi lima fase yaitu :
1. Fase
leq, yaitu fase di mana pertumbuhan tumbuhan lambat karen sel-sel yang membelah
hanya sedikit
2. Fase
eksponsial, yaitu fase dimana pertumbuhan mencapai maksimal karena sel-sel nya
aktif membelah.
3. Fase
pertumbuhan lambat, yaitu pertumbuhan tumbuhan yang mulai melembat setelah
tahap eksponsial
4. Fase
stasioner, yaitu fase pertumbuhan yang berhenti artinya angka pertumbuhannya
sama dengan nol
5. Fase
kematian, yaitu fase di mana tumbuhan itu sudah mulai mengalami penuaan.
Berukut ini adalah gambar
grafik sigmoid dan fase-fasenya.
Gambar 2.2
grafik sigmoid
B.
Tahap
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan
dan perkembangan dapat di medakan menjadi dua yaitu pertumbuhan dan
perkembangan embrionik serta pertumbuhan dan perkembangan pascaembrionik
1.
Pertumbuhan Dan Perkembangan Embrionik
Pertumbuhan dan perkembangan
embrionik adalah pertumbuahan dan perkembangan mahluk hidup yang terjadi selama
embrio, yang di awali dengan peristiwa fertilasi dampai dengan terbentuknya
janin. Pada fase ini terjadi pembelahan sel zigot berulang-ulang secara mitosis
pembentukan embrio (zigor-morula-blastula-gastrula). Selanjutnya akan perjadi
proses organogenesis, yaitu proses pembentukan alat-alat atau organ tubuh.pada
peroses ini terjadi defisiensi sel, yaitu berkembangnya sel embrio membentuk
struktur dan fungsi khusus
2.
Pertumbuhan
Dan Perkembangan Pascaembrionik
Pertumbuhan dan perkembangan
pascaembrionik yaitu pertumbuhan dan perkembangan pada makluk hidup setelah
masa embrio. Pada fase ini terjadi penyempurnaan alat-alat reprosuksi dan
peningkatan ukuran bagian-bagian tubuh.
C.
Proses
Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pertumbugan dan perkembangan dapa
manusia
Petumbuhan
dan perkembangan pada manusia di mulai sejak fase zigot. Zigot sebagai hasil
pembuahan secara berulang-ulang sehingga sel nya bertambah banyak. Dalam proses
pembalahan ini disertai perubahan-perubahan bentuk, fingsi, struktur, dan
susunan biokimia dalam sel melalui beberapa tahap yang akhirnya berbentuk
embrio. Selanjutnya, embrio berkembang menjadi janin dan suatu saat janin lahir
di sebut bayi
Tubuh
bayi yang baru lahir berukuran kecil. Seiring dengan pertambahan usia, ukuran
tumbuh bayi bertambah besar. Keadaan ini menunjukan adanya pertumbuhan.
Partumbuah pada manusia akan berhenti pada usia tertentu yaitu pada usia 18-23
tahun.
Seiring
bertambahnya ukuran bayi, bayi dapat mengangkat kepala, tengkurap, marangkak,
duduk, berdiri, kemudian berjalan. Keadaan ini menunjukan peristiwa
perkemnangan pada bayi. Kemampuan berfikir bayi juga berkembang. Perkembangan
ini akan berlangsung seumur hidup.
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan
dan perkembangan pada hewan sama halnya dengan pertumbuhan dan perkembangan
adapa manusia, dimuaai dari fase zigot. Zigot membelah dalam beberapa fase dn
berkembang menjadi ambrio. Selanjutnya embrio berkembang menjadi janin dan
akhirnya menetas atau di lahirkan. Tubuh anak hewan yang baru menetas terukuran
kecil. Semakin lama, ukuran tubuh hewan tersebut semakin besar. Keadaan ini
menunjukan paristiwa pertumbuhan. Selanjutnya anak hewan nuali dapet berjalan
dan kemudian berlari. Setelah dewasa, hewan dapat melakukan perkawinan karena
sistem reprodiksinya sudah mampu memprosuksi sel-sel kelamin yang matang.
Seadaan ini menunjukkan bahwa hewan tersebut mengalami perkembangan.
3. Pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan
Proses pertmbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan di mulai dari biji, biji membutuhkan air dan oksigen untuk memulai
proses tersebut. biji menyerap air sehungga sel-selnya membesar. Oksigen di
gunakan untuk memecahkan cadangan makanan dalam buji, untuk menghasikan energi.
1. Perkecambahan
a. Perkecambahan
terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon
batang).
b. Faktor
yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
c. Perkecambahan
biji ada dua macam, yaitu:
1) Tipe
perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga
plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis
selama daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang hijau.
2) Tipe
perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah,
sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri
(Pisum sativum).
Gambar 2.4
Tipe perkecambahan hipogeal den epigeal
2. Macam-macam
pertumbuhan pada tumbuhan
a. Pertumbuhan
Primer
Terjadi
sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada
embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio
memiliki 3 bagian penting :
a. Tunas
embrionik yaitu calon batang dan daun
b. Akar
embrionik yaitu calon akar
Gambar 2.5
Embrio Tumbuhan
Setelah
fase perkecambahan, diikuti pertumbuhan tiga sistem jaringan meristem primer
yang terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan membentuk akar,
batang, dan daun. Tiga sistem jaringan primer yang terbentuk sebagai berikut.
a. Protoderm,
yaitu lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis.
b. Meristem
dasar yang akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks
pada akar di antara style dan epidermis.
c. Prokambium,
yaitu lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem
dan xilem.
a. Pertumbuhan
Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder
yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan
dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.
a. Mula-mula
kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau
kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
b. Selanjutnya
parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium
yang disebut kambium intervasis.
c. Kambium
intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris. Kambium
yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung.
Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang
lebih cepat dari pertumbuhan kulit. Ke
dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup, ke luar membentuk felem yaitu sel-sel
mati
A.
Faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan
Pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal.
1.
Faktor
internal
Faktor internal merupakan
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang berasal
dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri. Faktor nternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan meliputi faktor intraseluler dan faktor
interseluler.
a.
Faktor
intraseluler
Faktor intraseluler terdapet
di dalam sel tumbuhan, contohnya gen. Gen merupakan pembawa sifat dari induk
kapada anaknya. Gen merupakan kode genetik yang akan di terjemahnkan menjadi
protein tertentu yang berfungsi sebangai pembentukan enzim yang mempengeruhi reaksi metabolisme.
Gambar 2.6
contoh gen
b. Faktor interseluler
Faktor intraseluler yang di
lepaskan oleh sel untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan yaitu berupa
hormon. Hormon pada tumbuhan di sebut fitohormon.
1) Auksin
Auksin di produksi di bagian
koleoptil (titik tumbuh), ujung batang, ujung akar, serta jaringan yang lainnya
yang bersifat maristematik. Auksin berfungsi untuk :
a) Merangsang
aktifitas kambium
b) Merangsang
pembentukan buah dan bunga
c) Merangsang
penanjangan tunas ujung tanaman
d) Merangsang
pembentukan akar lateral dan akar serabut
e) Mencegah
rontoknya daun, bunga, dan buah.
f) Memacu
pembelahan sel
g) Membantu
pembentukan buah tanpa biji
Aktifitas
auksin di pengauhi oleh gravitasi bumi dan cahaya matahari. tanaman semula
tumbuh tegak jika di rebahkan maka auksin akan terakmulasi pada sisi bawah. Hal
ini mengakibatkan batang tumbuhan membengkok ke atas karena terjadi ketidak
seimbangan sel satu antara bagian bawah dan atas
Di
sisi lain, aktivitas auksin akan terhambat jika terkena cahaya matahari. Jika
salah satu sisi batang terkena cahaya, persebaran auksin menjadi tidak merata.
Akibatnya, bagian yang tidak terkena cahaya matahari dapat tumbuh lebih
panjang. Hal ini di karenakan kandungan auksin pada sisi yang terkena cahaya
matahari lebih rendah daripada bagian yang tidak terkena cahaya matahari. Oleh
karena itu batang tumbuhan membengkok menuju arah datangnya cahaya matahari.
Gambar 2.7 pengaruh cahaya terhadap aktifitas
auksin
2) Giberalin
Gibreralin bekerja secara
sinergi dengan auksin saat terjadi perkecambahan. Giberalin diproduksi di semua
bagian tumbuhan. Gliberalin mempunyai fungsi sebagai berikut ini.
a) Memacu
aktifitas kambium
b) Memperbesar
ukuran buah
c) Mengakibatkan
tanaman tumbuh tinggi
d) Merangsang
tumbuhnya tunas
e) Merangsang
pertumbuhan daun dan batang
f) Menghasilkan
buah tanpa biji.
g) Mengakibatkan
tanaman berbunga sebelum waktunya
h) Merangsang
pembentukan enzim amilase
Berikut
ini adalah perbandinag buah yang di beri hormon giberalin dan buah yang tidak
si kasih hormon giberalin
Gambar 2.8
perbandingan buah yang di beri giberalin dengan yang tidak. (diberi giberalin
(kiri) dan tidak dikasih giberalin (kanan))
3) Sitokinin
Sitokinin adalah hormon
pertumbuhan yang dapat berinteraksi dengan auksin untuk mamacu pembalahan sel.
Sitikinin di produksi pada jaringan yang aktif membelah. Fungsi sitokinin bagi tumbuhan
adalah sebagai berikut ini :
a) Menghambat
proses penuaan
b) Membantu
perkecambahan biji
c) Merangsang
pembalahan sel
d) Merangsang
pertumbuhan daun dan puncuk
e) Menghambat
efek dominasi aplikal olh auksin
f) Merangsang
pertumbuhan memanjang pada akar.
4) Gas etilen
Gas etilen di peroduksi pada
jaringan pada jaringan buah yang sudah tua, di ruas batang, dan jaringan tua.
Fungsi gas etilen bagi tumbuhan sebagai berikut.
a) Mempertebal
pertumbuhan tumbuhan
b) Memacu
proses pematangan buah
c) Merangsang
pengguguran daun dan bunga
5) Asam absitat
Asam absitat diproduksi pada
daun, batang, dan buah yang masih muda. Kerja asam absitat berlawanan dengan
auksin dan giberalin. Fungsi asam absitan adalah sebgai berikut ini :
a) Menunda
pertumbuhan
b) Mamacu
pengguguran bunga dan buah
c) Menghambat
pembelahan dan pembentangan sel.
d) Merangsang
penutupan stomata selama tumbuhan kekurangan air
e) Memacu
pengguguran daun pada musim kering sehingga mengurangi penguapan.
6) Asam traumalin
Tanaman mampu memperbaiki
kerusakan atau luka yang terdapat pada tubuhnya.
Kemampuan ini di pengaruhi
oleh hormon luka (asam traumalin) hormon ini berfungsi merangsang pembelahan
sel pada bagian jaringan yang terluka sehingga jaringan yang rusak akan di
ganti dengan jaringan baru
7) Kalin
Kain adalan hormon yang
berfingsi merangsang pembentukan organ ada tumbuhan. Berdasarkan orfan yang di
bentuk, kalin dapet di bedakan menjadi:
a) Rizokalin
: merangsang pembentukan akar
b) Kaulolakin
: merangsang pembentukan batang
c) Filokalin
: merangsang pembentukan daun
d) Antokalin
: merangsang penbentukan bunga
2.
Faktor
eksternal
Faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sebangai berikut ini :
a.
Air
Air termasuk senyawa utama
yang sangat penting bagi tumbuhan karena berperan melakukan berbagai fungsi
berikut :
1) Sebagai
pelarut iniversal
2) Menentukan
laju fotosintesisi
3) Membantu
proses pekembangan biji
4) Sebagai
medium berbagai rekasi anzimatis
5) Mengangkut
unsur gara maupun hasil fotosintesisi
b. Cahaya
Tumbuhan membutuhkan caaya
karena berperan [ening dalam proses fotositensis. Tanpa adanya cahaya, tumbuhan
tidak akan menghasilkan makan. Cahaya juga mempengaruhi pertumbuhan suatu
tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat
mengurai auksin. Meskipun demikian, intensitas cahaya yang di terima oleh
tumbuhan tidak boleh berlebihan araupun kurang. Jika cahaya yang di terima
berlebihan, dapat merusak auksin dan klorofil sehingga menghambat pertumbuhan
pada tanaman. Sebaliknya, jika tanaman yang kekurangan cahaya dapat mengalami
etiolasi
Etioloasi adalah peristiwa
pertumbuhan tanaman yang cepet tumbuh. Ciri-ciri tanaman yang mengalami
etiolasi sebagai berikut ini :
1) Batang
berwarna pucat
2) Batang
bersifat lemah dan kurus
3) Batang
memanjang lebih cepat
4) Daun
berkembang akubat kekurangan klorofil
Tanaman
memiliki respons yang berbeda terhadap lama penyinaran cahaya matahari.
Kemampuan ini di sebut fotoperiodisme. Respons terhadap fotoperiodisme dapat
berupa dormasi, perkecambahan, pembungaan, serta pekembangaan batang dan akar.
Respons ini dikendalikan oleh fitokrom, yaitu suatu pikmen yang bertugas
mengabsorrpsi cahaya.
Berdasarkan
pengaruh lamanya penyinaran, tumbuhan dapat di kelompokkan sebagai berikut ini
1) Tumbuhan
berhari pendek, yaitu tumbugan yang hanya dapet berbunga jika memperoleh
penyinaran kurang dari 12 jam sehari. Contoh aster dan dahlia
2) Tumbuhan
berhari panjang, yaitu tumbuhan yang dapet berbunga jika memperoleh penyinaran
selama kurang lebih dari 12 jam. Contoh: kentang dan bayam
3) Tumbuhan
berhari netral, yaitu tumbhan yang pembungaanya tidak tergantung pada lama
penyunarannya. Contoh mawar dan bunga matahari.
a.
Kelembapan
Kelembapan udara yang rendah
dapat meningkatkan laju transpirasi sehinga penyerapan air dan unsur hara
meningkatkan penyerapan air sehingga mampu mempercepat pertumbuhan tanaman dan
membantu perkecambahan biji.
b. Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien
sebagai sumber energi dan sitensis berbagai komponen sel. Nutrien tumbuhan
dapat di bedakan menjadi dua yaitu
1) Makronutrien
merupakan unsur mineral yang di butuhkan dalam jumlah banyak yaitu karbon,
hidrohen, oksigen, fosfot, kalium, nitrogen, sulfur, kalium, dan magnesium.
2) Makronutrien
merupakan unsur mineral yang di butuhkan dalam jumplah sedikit, seperti besi,
boron, mangan, molibdenum, seng, tembaga, dan klor.
Tumbuhan
yang kekurangan nutrien dapat mengakibatkan defisiensi. Defisiensi
mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan jika berkelanjuan akan
mengakibatkan kematian. Pada umumnya tumbuhan mendpatkan nutrien dari tanah.
Akan tetapi ada pula tumbuhan yang dapat nutrien dai serangga yang terjerat di
perangkatnya. Tumbuhan ini di sebut insektivora, contoh kantong semar.
c.
Suhu
Pada umumnya, tumbuhan
membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Yang di
sebut suhu optimum. Suhu yang terlalu tinggi atau rendah akan menghambat
proses-proses tersebut. suhu optimum bagi tumbuhan berkisar antara 20oC-380C.
Suhu berpengaruh terhadap proses fotositensis, respirasi, traspirasi, dan
reproduksi.
d. Oksigen
Oksigen diperlukan untuk
proses pespirasi aerob. Melalui proses tersebut, tumbuhan dapat memperoleh
energi untuk pertumbuhan. Tumbuhan yang kekurangan oksigen dapat mengalami
kematian.
e.
nilai
pH
nilai pH yang di maksud
adalah pH tanah. Nilai pH dapat mempengaruhi petu buhan dan perkembangan
tumbuhan. Hal ini kerena inilai pH menetukan kemampuan tumbuh dalam mengambil
unsur hara dalam tanah jika nilai pH tidak sesuai, tanaman dapat mengalami
keracunan.
A.
Metamorfosis
dan Metagenesisi Pada Makhluk Hidup
1.
Metetamorfosis
Hewan hewan tertentu
mengalami perubahan tahapan perubahan tahapan pertumbuhan kehudupannya. Sebelum
dewasa, hewan tersebut memalui tahap larva atau ninfa terlebih dahulu. Bentuk
larva sangat berbeda dengan hewan dewasanya. Sementara itu bentuk ninfa tudak
auh berbeda dengan hewan dewasanya. Perubahan bentuk secara bertahap ini
disebut metamorfosis. Metamorfosis di bedakan menjadi dua yaitu
a. Metamorfosis
sempurna, adalah perubahan bentuk hewan dari fase telur, larva, pupa, atau
kepompong, dan imago atau mewan dewasa. Hewan-hewan yang mengalami bentuk tubuh
berbeda dengan hewan dewasanya. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis
sempurna adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk
Gambar 2.9
metamorfosis kupu-kupu
b. Metamorfosis
tidak sempurna adalah perubahan bentuk hewan tanpa melalui fase pupa yaitu
melalui fase telur, ninfa (hewan muda dan hewan dewasa. Hewan-hewan yang
mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk tubuh saat dewasa tidak jauh
berbeda dengan saat mudanya. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak
sempurna adalah belalang dan kecoak.
Gambar 2.10
metamorfosis kecoak
Pada
hewan vertebrata, metamorfosis terjadi dalam daur hidupnya. Siklis hidup katak
di awali dengan pembuahan telur katak. Telur tersebut akan menetas setelah 10
hari. Telur akan menetas menjadi berudu. Menjelang umur 8 minggu, kaki katak
berudu mulai terbentuk. Pada umur 12 minggu, kaki depan mulai terbentuk.
Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak akan tumbuh menjadi kata
dewasa.
Gambar 2.11
metamorfosis katak
2.
metagenasisi
metageneisis
adalah pergantian atau pergiliran keturunan antara fase gametofit dan fase
sporofit. Spora merupakan alat reproduksi pada fase sprofit. Sebelum terbentuk
spora, terjadi proses pembentukn gamet dan fertilisasi. Metagenesis di alami
tumbuhan lumit dan tumbuhan paku.tumbuhan paku yang sering di lihat adalah
generasi sporofit.tumbuhan paku pada fase sporofit berukuran lebih besar dan
berumur lebih lama di bandingkan fase gemetofitnya. Fase sporofit ini
menghasilkan spora. Spora pada tumbuhan paku biasanya terletak di permukaan
bawah daun. Setelah spora masuk dan jatuh di tempat yang cocok, spora dapat
berkecambah membentuk protalium. Protalium inilah yang akan tumbuh menjadi
gametofit. Gametofit setelah dewasa membentuk antaridium dan arkegonium.
Anteregonium akan menghasikan spermatozoa dan arkegonium menghasilkan ovum.
Apabila ovum di buahi spermatozoa, akan terbentuk zigot yang akan tumbuh
menjadi sporofit muda. Terbentuknya sporofit muda ini menunjukkan mulai terjadi
generasi sporofit kembali.
Pada
tumbuhan lumut, sporofit selalu bergantung pada generasi gemetofit. Sporofit
umumnya lebih kecil dan berumur lebih pendek di bandingkan gametofit
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pertumbuhan adalah Peristiwa perubahan
biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume,
massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Perkembangan
adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Secara umum tahap pertambuhan
dan perkembangan di bagi menjadi dia yaitu perkembangan dan pertumbuhan
embrionik dan pascaembrionik. Semua yang mengalami pertumbuhan pasti memiliki
pertumbuhan baik faktor internal maupun fakttor eksternal. Metamorfosisi adalah
suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan
fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan sedangkan
metagnesisis adalah pergantian atau pergiliran keturunan antara fase gametofit
dan fase sporofit
B.
Saran
Diharapkan kepada para pembaca sekalian, agar
setelah memahami materi yang saya tulis ini, pembaca dapat mengerti dan
menambah ilmu serta wawasannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Kusumowati, rohana. Hadi omegawati, wigati.
2013. Biologi SMA kelas XII. Klaten : intan pariwara
Sukoco, teo. Dkk. 2015. IPA terpadu
kelas VII semester 1. Klaten : intan pariwara
kunjungi juga :
um.metro.ac.id
biologi.fkip.ummetro.ac.id
kunjungi juga :
um.metro.ac.id
biologi.fkip.ummetro.ac.id
0 Response to "makalah pertumbuhan dan pekembangan kelompok 3"
Posting Komentar