Sistem pencernaan dan pernafasan
A.Identitas
Nama :Felzia Raneza
NPM :15320044
Prodi :Pendidikan biologi
Kelas :B
Mata kuliah :Telaah biologi
Dosen pengampau :Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan :7
B.Pengantar
Assalamualaikum wr,wb
Dengan mengucap syukur alhamdullilah atas kehadirat allah subhanahu wat’ala yang telah memberikan rahmat karunianya, kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi Smp.
Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas ringkasan Materi Telaah Biologi Smp Pertemuan ke-7 tentang sistem pencernaan dan sistem pernafasan.
Saya menyadari bahawa penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
Harapan saya semoga penyusunan jurnal yang memuat pengetahuan yang didapat selama pertemuan ke- matakuliah Telaah Biologi Smp.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
C. Subtansi Kajian
1. Organ-Organ Pencernaan
2. Gangguan pada Sistem Pencernaan
3. Organ-Organ Pernapasan
4. Proses Pernapasan
5. Gangguan pada Sistem Pencernaan
D. Review Pembelajaran
1. Organ-organ Pencernaan
a. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.mulut melakukan pencernaan mekanik dengan bantuan gigi dan ludah,dan pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim ptialin. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :
1) Gigi
Gigi berperan dalam proses pencernaan mekanik, yaitu mengubah makanan yang besar menjadi ukuran yang lebih kecil agar lebih mudah ditelan. Gigi dapat dibedakan atas beberapa macam yaitu:
a) Gigi seri, berguna untuk memotong makanan. Jumlah gigi seri pada manusia ada 8 buah.
b) Gigi taring, berguna untuk merobek makanan. Jumlah gigi taring pada manusia ada 4 buah.
c) Gigi geraham, berguna untuk mengunyah makanan. Jumlah gigi geraham pada manusia ada 8 buah.
Struktur gigi berlapis-lapis antara lain sebagai berikut
a) Email (glazur atau enamel) adalah lapisan pelindung yang keras. Email mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik.
b) Tulang gigi (dentin) adalah tulang gigi yang tersusun atas kalsium karbonat. Tulang gigi terletak disebelah email.
c) Sumsum gigi (pulpa) adalah bagian yang paling dalam. Di pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf.
d) Semen adalah pelapis bagian dentin yang masuk ke rahang
Gigi manusia di bagi menjadi dua yaitu :
Ø Gigi sulung atau gigi susu berjumlah 20 buah
Gigi ini terdapat pada anak anak mulai tumbuh pada umur 6 bulan dan bila tangkal akan tumbuh gigi lagi, anak-anak mempunyai 20 gigi susu yang terdiri atas 8 gigi sere, 4 gigi taring dan 8 gigi geraham depan pada usia 6-14 tahun gigi susu mulai tanggal dan diganti dengan gigi tetep
Ø Gigi Tetap atau gigi dewasa
Gigi ini terdapat pada orang dewasa, bila tanggal gigi ini tidak akan tumbuh lagi,pada gigi tetap ,di belakang gigi geraham depan tumbuh gigi geraham belakang sebanyak 12 gigi, gigi orang dewasa berjumlah 32 gigi.
2) Lidah
Lidah berfungsi untuk memindahkan makanan, mendorong makanan ke kerongkongan, membantu mengunyah makanan, mengaduk makanan di dalam rongga, berbicara dan sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
a) Rasa asin berada pada lidah bagian tepi depan
b) Rasa manis berada pada lidah bagian ujung
c) Rasa asam berada pada lidah bagian samping
d) Rasa pahit berada pada lidah bagian belakang / pangkal lidah
3) Kelenjar Ludah (Glandula salivaris)
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada tiga pasang, yaitu :
a) Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
b) Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
c) Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Ketiga macam kelenjar ludah tersebut menghasilkan air ludah (salvina) yang mengandung enzim ptialin yang berfungsi :
Ø Memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja enzim ptialin atau amilase yang dapat merombak amilum (polisakarida) menjadi (disakarida).
Ø Mempermudah proses menelan makanan (sebagai pelumas).
Ø Mempunyai efek anti bakteri terhadap makanan.
Ø Merangsang papila pengecap[ pada lidah.
Ø Membantu berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah. Membantu kebersihan mulut dan gigi.
b. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung.
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).
c. Lambung (Ventrikulus)
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan Pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung.
Di dalam lambung terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Dinding lambung melakukan pencernaan secara mekanik dengan berkontaksi, Setelah makanan masuk lambung, kontraksi otot lambung mengaduk-aduk makanan dan secara mekanik memecah serta mencampurnya dengan getah lambung yang dihasilkan oleh kelenjar lambung. Sedangkan untuk pencernaan secara kimiawi, lambung mengeluarkan getah lambung.Getah lambung yang berfungsi dalam proses pencernaan secara kimiawi mengandung zat-zat sebagai berikut:
1) Asam Lambung (HCi) berfungsi membunuh kuman penyakit yang masuk bersama makanan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
2) Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa.
3) Renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu.
Adanya enzim renin dan enzim pepsinmenunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi. Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung.
d. Usus Halus (intestinum)
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
1) Usus dua belas jari (duodenum)
Duodenum mempunyai panjang sekitar 25 cm.Duodenum merupakan muara dua saluran, yaitu saluran empedu dan saluran prankeas (Ductus pancreaticus). Kantung empedu menghasilkan cairan empedu yang berfungsi untuk mengemulsikan lemak pada makanan. Sementara itu, pankreas menghasilkan cairan pankreas yang mengandung enzim tripsin, enzim amilase, dan enzim lipase. Enzim amilase berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi gula. Tripsin berfungsi mengubah protein menjadi asam amino, dan lipase berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
2) Usus kosong (jejunum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 Disebut usus kosong karena pada orang yang sudah meninggal, usus ini tidak ada isinya atau kosong. Dinding usus ini mempunyai kelenjar liberkuhn yang dapat mengeluarkan getah usus, antara lain sebagai berikut.
Ø Erepsinogen yang kemudian diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yang berfungsi untuk mengubah dipeptida menjadi asam amino.
Ø Maltase yang befungsi untuk mengubah maltosa menjadi glukosa.
Ø Sakarase yang berfungsi untuk mengubah sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa.
Ø Laktase yang berfungsi untuk laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Ø Lipase yang berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Makanan yang masuk ke dalam usus ini mendapat perlakuan dari getah-getah usus seperti di atas. Pada usus kosong ini lengkap sudah perlakuan terhadap makanan. Pemecahan amilum, protein, dan lemak sehingga menghasilkan komponen-komponen yang paling kecil.
Komponen makanan yang halus tersebut akan didorong masuk ke dalam usus penyerapan (ileum). Selanjutnya, akan ada perlakuan terhadap komponen- komponen tersebut di dalam usus penyerapan/ileum.
3) Usus penyerap (ileum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul-molekul pati yang telah dicernakan di mulut dan lambung, molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung, molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain. Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam amino, dan semua molekul lemak dicerna menjadi molekul gliserol dan asam lemak.
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan. Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
e. Usus Besar (Kolon)
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali (absorbsi) air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Usus besar terdiri dari tiga bagian yaitu kolon naik, kolon mendatar dan kolon menurun. Pada persambungan antara usus besar dengan usus buntu, terdapat sebuah kantung buntu yang disebut sekum. Pada ujung sekum terdapat umbai cacing atau apendiks.
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus).
f. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
2. Gangguan Pada Sistem Pencernaan
a. gastritis / maag : peradangan mukosa lambung, diakibatkan oleh makanan yang mengiritasi mukosa lambung, misalnya makanan asam dan pedas.
a. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.mulut melakukan pencernaan mekanik dengan bantuan gigi dan ludah,dan pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim ptialin. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :
1) Gigi
Gigi berperan dalam proses pencernaan mekanik, yaitu mengubah makanan yang besar menjadi ukuran yang lebih kecil agar lebih mudah ditelan. Gigi dapat dibedakan atas beberapa macam yaitu:
a) Gigi seri, berguna untuk memotong makanan. Jumlah gigi seri pada manusia ada 8 buah.
b) Gigi taring, berguna untuk merobek makanan. Jumlah gigi taring pada manusia ada 4 buah.
c) Gigi geraham, berguna untuk mengunyah makanan. Jumlah gigi geraham pada manusia ada 8 buah.
Struktur gigi berlapis-lapis antara lain sebagai berikut
a) Email (glazur atau enamel) adalah lapisan pelindung yang keras. Email mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik.
b) Tulang gigi (dentin) adalah tulang gigi yang tersusun atas kalsium karbonat. Tulang gigi terletak disebelah email.
c) Sumsum gigi (pulpa) adalah bagian yang paling dalam. Di pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf.
d) Semen adalah pelapis bagian dentin yang masuk ke rahang
Gigi manusia di bagi menjadi dua yaitu :
Ø Gigi sulung atau gigi susu berjumlah 20 buah
Gigi ini terdapat pada anak anak mulai tumbuh pada umur 6 bulan dan bila tangkal akan tumbuh gigi lagi, anak-anak mempunyai 20 gigi susu yang terdiri atas 8 gigi sere, 4 gigi taring dan 8 gigi geraham depan pada usia 6-14 tahun gigi susu mulai tanggal dan diganti dengan gigi tetep
Ø Gigi Tetap atau gigi dewasa
Gigi ini terdapat pada orang dewasa, bila tanggal gigi ini tidak akan tumbuh lagi,pada gigi tetap ,di belakang gigi geraham depan tumbuh gigi geraham belakang sebanyak 12 gigi, gigi orang dewasa berjumlah 32 gigi.
2) Lidah
Lidah berfungsi untuk memindahkan makanan, mendorong makanan ke kerongkongan, membantu mengunyah makanan, mengaduk makanan di dalam rongga, berbicara dan sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
a) Rasa asin berada pada lidah bagian tepi depan
b) Rasa manis berada pada lidah bagian ujung
c) Rasa asam berada pada lidah bagian samping
d) Rasa pahit berada pada lidah bagian belakang / pangkal lidah
3) Kelenjar Ludah (Glandula salivaris)
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada tiga pasang, yaitu :
a) Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
b) Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
c) Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Ketiga macam kelenjar ludah tersebut menghasilkan air ludah (salvina) yang mengandung enzim ptialin yang berfungsi :
Ø Memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja enzim ptialin atau amilase yang dapat merombak amilum (polisakarida) menjadi (disakarida).
Ø Mempermudah proses menelan makanan (sebagai pelumas).
Ø Mempunyai efek anti bakteri terhadap makanan.
Ø Merangsang papila pengecap[ pada lidah.
Ø Membantu berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah. Membantu kebersihan mulut dan gigi.
b. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung.
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).
c. Lambung (Ventrikulus)
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan Pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung.
Di dalam lambung terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Dinding lambung melakukan pencernaan secara mekanik dengan berkontaksi, Setelah makanan masuk lambung, kontraksi otot lambung mengaduk-aduk makanan dan secara mekanik memecah serta mencampurnya dengan getah lambung yang dihasilkan oleh kelenjar lambung. Sedangkan untuk pencernaan secara kimiawi, lambung mengeluarkan getah lambung.Getah lambung yang berfungsi dalam proses pencernaan secara kimiawi mengandung zat-zat sebagai berikut:
1) Asam Lambung (HCi) berfungsi membunuh kuman penyakit yang masuk bersama makanan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
2) Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa.
3) Renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu.
Adanya enzim renin dan enzim pepsinmenunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi. Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung.
d. Usus Halus (intestinum)
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
1) Usus dua belas jari (duodenum)
Duodenum mempunyai panjang sekitar 25 cm.Duodenum merupakan muara dua saluran, yaitu saluran empedu dan saluran prankeas (Ductus pancreaticus). Kantung empedu menghasilkan cairan empedu yang berfungsi untuk mengemulsikan lemak pada makanan. Sementara itu, pankreas menghasilkan cairan pankreas yang mengandung enzim tripsin, enzim amilase, dan enzim lipase. Enzim amilase berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi gula. Tripsin berfungsi mengubah protein menjadi asam amino, dan lipase berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
2) Usus kosong (jejunum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 Disebut usus kosong karena pada orang yang sudah meninggal, usus ini tidak ada isinya atau kosong. Dinding usus ini mempunyai kelenjar liberkuhn yang dapat mengeluarkan getah usus, antara lain sebagai berikut.
Ø Erepsinogen yang kemudian diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yang berfungsi untuk mengubah dipeptida menjadi asam amino.
Ø Maltase yang befungsi untuk mengubah maltosa menjadi glukosa.
Ø Sakarase yang berfungsi untuk mengubah sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa.
Ø Laktase yang berfungsi untuk laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Ø Lipase yang berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Makanan yang masuk ke dalam usus ini mendapat perlakuan dari getah-getah usus seperti di atas. Pada usus kosong ini lengkap sudah perlakuan terhadap makanan. Pemecahan amilum, protein, dan lemak sehingga menghasilkan komponen-komponen yang paling kecil.
Komponen makanan yang halus tersebut akan didorong masuk ke dalam usus penyerapan (ileum). Selanjutnya, akan ada perlakuan terhadap komponen- komponen tersebut di dalam usus penyerapan/ileum.
3) Usus penyerap (ileum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul-molekul pati yang telah dicernakan di mulut dan lambung, molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung, molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain. Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam amino, dan semua molekul lemak dicerna menjadi molekul gliserol dan asam lemak.
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan. Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
e. Usus Besar (Kolon)
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali (absorbsi) air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Usus besar terdiri dari tiga bagian yaitu kolon naik, kolon mendatar dan kolon menurun. Pada persambungan antara usus besar dengan usus buntu, terdapat sebuah kantung buntu yang disebut sekum. Pada ujung sekum terdapat umbai cacing atau apendiks.
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus).
f. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
2. Gangguan Pada Sistem Pencernaan
a. gastritis / maag : peradangan mukosa lambung, diakibatkan oleh makanan yang mengiritasi mukosa lambung, misalnya makanan asam dan pedas.
b. Malabrosorpsi : beberapa penyakit yang menyebabkan berkurangnya daya absorbsi mukosa dari usus halus walaupun makanan di cerna dengan baik.
c. Konstipasi / sembelit : pergerakan feses yanglambat melaui usus besar. Sembelit sering di hubungkan dengan feses yang keras, kering dan berjumlah besar pada kolon descenden (turun) yang tertimbun karena absorpsi cairan yang berlangsung lama.
d. Diare : lawan dari sembelit, akibat dari pergerakan feses yang cepat melaui usus besar. Diare di sebabkan oleh infeksi saluran pencernaan (enteritis), toksin atau kolera.
e. Muntah : cara saluran pencernaan bagian atas membuang sendiri isinya bila usus teriritasi, terenggang atau terangsang berlebihan.
f. Pankreatitis : rusaknya jaringan pangkreas dan nekrosis jaringan lemak disekitarnya.
g. Megakolon : konstipasi yang sangat parah, menyebankan buang air besar hanya tiga minggu sekali.
h. Apendisitis : radang apendiks karna infeksi bakteri.
i. Ulkus peptikum : terlalu banyak sekret getah lambung yang masuk ke duodenum sehingga bersifat asam.
j. Interus atau jaundice (penyakit kuning) : billrubin bebas atau terkonjugasi menumpuk dalam darah, warna kulit, sklera, dan membran mukosa menjadi kuning.
k. Hiperkolesterolemia, berarti kadar kolesterol terlalu tinggi dalam
3. Organ-organ pernafasan
Organ-organ sistem pernapasan manusia meliputi:
Ø Rongga hidung
Udara memasuki tubuhmu melalui dua lubang hidung yang terbuka. Rambut rambut di dalam rongga hidung menangkap debu yang terdapat di udara. Lubang hidungmu berhubungan dengan rongga hidung. Rongga hidung merupakan tempat di mana udara dilembabkan dan dihangatkan. Kelenjar mukus menghasilkan lapisan lendir. Lapisan tersebut menangkap debu dan serbuk halus yang lain. Proses ini membantu menyaring udara yang kamu hirup. Pada dinding rongga hidung juga terdapat struktur seperti rambut kecil yang disebut silia yang menggerakkan mukus dan menangkap benda-benda yang menuju ke
Ø Faring
Dari rongga hidung udara yang hangat dan lembab selanjutnya masuk ke faring. Faring adalah suatu saluran yang menyerupai tabung sebagai persimpangan tempat lewatnya makanan dan udara. Faring terletak di antara rongga hidung dan kerongkongan. Pada bagian ujung bawah faring terdapat katup yang disebut epiglotis. Epiglotis merupakan katup yang mengatur agar makanan dari mulut masuk ke kerongkongan, tidak ke tenggorokan. Pada saat menelan, epiglotis menutup laring. Dengan cara ini, makanan atau cairan tidak bisa masuk ke tenggorokan.
Ø Laring
Antara faring dan tenggorokan terdapat struktur yang disebut laring. Laring merupakan tempat melekatnya pita suara. Pada saat kamu berbicara, pita suara akan mengencang atau mengendor. Suara dihasilkan apabila udara bergerak melewati pita suara dan menyebabkan terjadinya getaran. Pita suara pada laki-laki lebih panjang dibanding pita suara perempuan.
Ø Trakhea
Panjang tenggorokan mempunyai panjang sekitar 12 cm. Tenggorokan tersusun dari cincin tulang rawan berbentuk C. Susunan tulang tersebut menjaga supaya dinding tenggorokan tetap terbuka dan tidak saling berlekatan. Pada dinding dalam tenggorokan terdapat lapisan lendir dan silia untuk menangkap debu.
Ø Bronkus
Pada ujung bawah tenggorokan terdapat dua percabangan yang disebut bronkus yang membawa udara menuju ke paru-paru.
Ø Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.
4. Proses Pernafasan
Pernapasan perut dalam sistem pernapasan manusia pada proses inspirasi dan ekspirasi akan dijelaskan sebagai berikut:
Pernapasan perut dalam sistem pernapasan manusia
Inspirasi: Otot otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk terangkat sehingga otot diafragma mendatar, dan mengakibatkan volume rongga dada membesar dan tekanan udaranya mengecil menyebabkan terjadinya aliran udara dari luar masuk ke dalam paru-paru.
Ekspirasi: Otot otot antar tulang rusuk mengendur dan tulang rusuk ujung ujungnya turun, dan mengakibatkan volume rongga dada mengecil dan tekanan udaranya menjadi besar. Hal ini menyebabkan udara di dalam paru paru dipompa ke luar tubuh.
Pernapasan dada dalam sistem pernapasan manusia
Pernapasan dada dalam sistem pernapasan pada manusia pada proses inspirasi dan ekspirasi akan dijelaskan sebagai berikut:
Inspirasi : Otot otot perut mengendur hingga otot diafragma posisinya mendatar, dan akibatnya volume rongga dada membesar dan tekanan udaranya mengecil. Hal ini menyebabkan terjadinya aliran udara luar masuk ke dalam paru-paru.
Ekspirasi: Otot otot perut menekan kepada otot otot diafragma sehingga posisinya menonjol ke atas, sehingga volume rongga mengecil dan tekanan udaranya menjadi membesar. Hal ini menyebabkan udara di dalam paru paru dipompa keluar tubuh.
5. Gangguan proses pernafasan
1. Dipteri
Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya, disebabkan olehCorynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.
2. Renitis
Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan berair (ingus encer). Renitis bisa timbul karena alergi atau faktor lain.
3. Laringitis
Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
4. Asma
Asma merupakan penyakit penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu atau kotoran, debu, atau tekanan psikologis.Asma bersifat menurun.
5. TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacteriumtubercolusis.Penyakit ini menyerang paru-paru sehinggaterbentuk bintil-bintil dalam alveolus
6. Efisema
Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas alveolus.Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
7. Pneumonia
Pneumoniaatau Logenstekingyaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan oleh diplococcus pneumoniae.
E. Kesimpulan
Sistem pernafasan adalah suatu sistem yang manusia menghirup oksigen dan mengeluarkan Karbondioksida yang ada di dalam tubuh.Organ-organ pada system pernafasan adalah : Rongga hidung (Cavum Nasalis), Faring(Tenggorokan), Trakea, Cabang-cabang tenggorokan (Bronki), Paru-paru (Pulmo).organ pencernaan manusia yaitu: Mulut, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, usus. Proses pernafasan manusia ada dua macam yaitu pernafasan dada dan pernafasan perut yang mencakup respirasi. Penyakit sistem pencernaan misalnya maag, wasir, disentri dll. Penyakit sistem pernafasan misalnya asma, Tbc, Bronkitis, influenza dl
0 Response to "Sistem pencernaan dan pernafasan"
Posting Komentar