A.
IDENTITAS
Nama
: Nida sofhiyah rahmadhani
NPM : 15320047
Prodi : Pendidikan Biologi
B
Semester
: 3
Mata
Kuliah : Telaah Biologi
SMP
Dosen
Pengampu : Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan
Agil Lepiyanto ,M.Pd
B.
PENGANTAR
Assalammualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Alloh SWT,
berkat rahmat dan karunia-Nya, kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan jurnal “Telaah Biologi
SMP”yang dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah Telaah Biologi SMP yang diampu
Bapak Agil Lepiyanto, M. Pd. Jurnal ini berisi penjelasan mengenai Sistem
Pencernaan Dan Sistem Pernafasan Pada Manusia.
Saya
menyadari bahwa jurnal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan jurnal ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan jurnal ini
dari awal sampai akhir. Semoga jurnal ini mampu menambah ilmu bagi pembaca.
Wassalammualaikum Wr.Wb
C.
SUBTANSI
1.
Sistem Pencernaan Manusia
a. Proses Pencernaan Manusia
b.
Kelenjar
Pencernaan Pada Manusia
c.
Saluran Pencernaan Manusia
d. Gangguan
Pada Sistem Pencernaan
2.
Sistem
Pernapasan Pada Manusia
a.
Organ-Organ
Pernapasan Manusia
b.
Proses
Pernapasan Manusia
c.
Kapasitas
Paru-paru
d.
Gangguan
pada Sistem Pernapasan
D.
REVIEW
PEMBELAJARAN
1. Sistem Pencernaan Manusia
a. Proses
Pencernaan Manusia
Pencernaan
makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang
lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan.
Berdasarkan Prosesnya Pencernaan
Makanan dibagi Menjadi Dua Yaitu:
1)
Proses
pencernaan secara mekanik
Yaitu proses
perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil
dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan
mekanik dilakuka dengan menggunakan gigi.
2)
Proses
pencernaan secara kimiawi (enzimatis)
Yaitu proses
perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana
dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh
yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
b. Kelenjar
Pencernaan Pada Manusia
Kelenjar
pencernaan merupakan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim
untuk mencerna makanan,kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah,hati,
dan kelenjar pankreas.pankreas menghasilkan sejumlah enzim:
1)
Amilase, enzim ini berfungsi untuk
merombak amilum menjadi glukosa
2)
Lipase, enzim ini berfungsi untuk
merombak lipid atau lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3)
Tripsin enzim ini berfungsi merombak
protein menjadi asam amino.
c.
Saluran
Pencernaan Manusia
Saluran pencernaan manusia
terdiri dari:
1)
Mulut
Proses
pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat
alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan
kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan
secara mekanik dan kimiawi.mulut melakukan pencernaan mekanik
dengan bantuan gigi dan ludah,dan pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim
ptialin. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :
a) Gigi
Gigi berperan dalam proses
pencernaan mekanik, yaitu mengubah makanan yang besar menjadi ukuran yang lebih
kecil agar lebih mudah ditelan. Gigi dapat dibedakan atas beberapa macam yaitu:
Ø Gigi
seri, berguna untuk memotong makanan. Jumlah gigi seri pada manusia ada 8 buah.
Ø Gigi
taring, berguna untuk merobek makanan. Jumlah gigi taring pada manusia ada 4
buah.
Ø Gigi
geraham, berguna untuk mengunyah makanan. Jumlah gigi geraham pada manusia ada
8 buah.
Struktur
gigi berlapis-lapis antara lain sebagai berikut
Email (glazur atau enamel) adalah
lapisan pelindung yang keras. Email mengandung 97% kalsium dan 3% bahan
organik.
Tulang gigi (dentin) adalah tulang
gigi yang tersusun atas kalsium karbonat. Tulang gigi terletak disebelah email.
Sumsum gigi (pulpa) adalah bagian
yang paling dalam. Di pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf.
Semen adalah pelapis bagian dentin
yang masuk ke rahang
Gigi
manusia di bagi menjadi dua yaitu :
Ø
Gigi sulung atau gigi susu berjumlah
20 buah
Gigi
ini terdapat pada anak anak mulai tumbuh pada umur 6 bulan dan bila tangkal
akan tumbuh gigi lagi, anak-anak mempunyai 20 gigi susu yang terdiri atas 8
gigi sere, 4 gigi taring dan 8 gigi geraham depan pada usia 6-14 tahun gigi
susu mulai tanggal dan diganti dengan gigi tetep
Ø
Gigi Tetap atau gigi dewasa
Gigi
ini terdapat pada orang dewasa, bila tanggal gigi ini tidak akan tumbuh
lagi,pada gigi tetap ,di belakang gigi geraham depan tumbuh gigi geraham
belakang sebanyak 12 gigi, gigi orang dewasa berjumlah 32 gigi.
b) Lidah
Lidah berfungsi untuk memindahkan
makanan, mendorong makanan ke kerongkongan, membantu mengunyah makanan, mengaduk makanan di dalam rongga,
berbicara dan sebagai alat
pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
Ø
Rasa asin
berada pada lidah
bagian tepi depan
Ø
Rasa manis berada
pada lidah bagian ujung
Ø
Rasa asam
berada pada
lidah bagian samping
Ø
Rasa pahit berada
pada lidah bagian belakang /
pangkal lidah
c) Kelenjar Ludah
(Glandula salivaris)
Kelenjar
ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada tiga pasang, yaitu :
Ø Kelenjar parotis,
terletak di bawah telinga.
Ø Kelenjar submandibularis,
terletak di rahang bawah.
Ø Kelenjar sublingualis,
terletak di bawah lidah.
Ketiga macam kelenjar ludah tersebut
menghasilkan air ludah (salvina) yang mengandung enzim ptialin yang berfungsi :
Ø Memulai
pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja enzim ptialin atau amilase yang
dapat merombak amilum (polisakarida) menjadi (disakarida).
Ø Mempermudah
proses menelan makanan (sebagai pelumas).
Ø Mempunyai
efek anti bakteri terhadap makanan.
Ø Merangsang
papila pengecap[ pada lidah.
Ø Membantu
berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah. Membantu kebersihan mulut
dan gigi.
2)
Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan
(esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan
lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah
dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan.
Otot
kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan
masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis.
Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding
kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan
gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam
lambung.
3)
Lambung (Ventrikulus)
Lambung (ventrikulus)
merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai
tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian,
yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus),
dan bagian bawah (pilorus).
Kardiak berdekatan
dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus
berhubungan langsung dengan usus dua
belas jari. Di bagian ujung kardiak dan Pilorus terdapat
klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan
ke dan dari lambung.
Di dalam lambung terjadi pencernaan
secara mekanik dan kimiawi. Dinding lambung melakukan pencernaan secara mekanik
dengan berkontaksi, Setelah makanan masuk lambung, kontraksi otot lambung
mengaduk-aduk makanan dan secara mekanik memecah serta mencampurnya dengan
getah lambung yang dihasilkan oleh kelenjar lambung. Sedangkan untuk pencernaan
secara kimiawi, lambung mengeluarkan getah lambung.Getah lambung yang berfungsi
dalam proses pencernaan secara kimiawi mengandung zat-zat sebagai berikut:
Ø Asam
Lambung (HCi) berfungsi membunuh kuman penyakit yang masuk bersama makanan dan
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Ø Pepsin
berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa.
Ø Renin
berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu.
4)
Usus Halus (intestinum)
Usus halus (intestinum)
merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses
pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
a) Usus dua belas jari (duodenum)
Duodenum
mempunyai panjang sekitar 25 cm.Duodenum merupakan muara dua saluran, yaitu
saluran empedu dan saluran prankeas (Ductus
pancreaticus). Kantung
empedu menghasilkan cairan empedu yang berfungsi untuk mengemulsikan lemak pada
makanan. Sementara itu, pankreas menghasilkan cairan pankreas yang mengandung
enzim tripsin, enzim amilase, dan enzim lipase.
b) Usus kosong (jejunum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang
sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua
belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang
seluruh usus halus antara 2-8
c)
Usus
penyerap (ileum)
Usus penyerapan atau ileum adalah
bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ini memiliki
panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan
dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau
sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
Kimus yang berasal dari lambung
mengandung molekul-molekul pati yang telah dicernakan di mulut dan lambung,
molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung, molekul-molekul lemak
yang belum dicernakan serta zat-zat lain. Selama di usus halus, semua molekul
pati dicernakan lebih sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu
molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam amino, dan semua
molekul lemak dicerna menjadi molekul gliserol dan asam lemak.
Pencernaan makanan yang terjadi di
usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk
membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar
yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan.
Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan
di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
5)
Usus Besar (Kolon)
Makanan yang
tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan
menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia
coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi
feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga
menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan
darah.
6)
Anus
Merupakan lubang
tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung
terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap
dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan
penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2,
yaitu otot polos dan otot lurik.
d.
Gangguan
Pada Sistem Pencernaan
1)
gastritis
/ maag : peradangan mukosa lambung, diakibatkan oleh makanan yang mengiritasi
mukosa lambung, misalnya makanan asam dan pedas.
2)
Malabrosorpsi
: beberapa penyakit yang menyebabkan berkurangnya daya absorbsi mukosa dari
usus halus walaupun makanan di cerna dengan baik.
3)
Konstipasi
/ sembelit : pergerakan feses yanglambat melaui usus besar. Sembelit sering di
hubungkan dengan feses yang keras, kering dan berjumlah besar pada kolon
descenden (turun) yang tertimbun karena absorpsi cairan yang berlangsung lama.
4)
Diare
: lawan dari sembelit, akibat dari pergerakan feses yang cepat melaui usus
besar. Diare di sebabkan oleh infeksi saluran pencernaan (enteritis), toksin
atau kolera.
5)
Muntah
: cara saluran pencernaan bagian atas membuang sendiri isinya bila usus
teriritasi, terenggang atau terangsang berlebihan.
6)
Pankreatitis
: rusaknya jaringan pangkreas dan nekrosis jaringan lemak disekitarnya.
7)
Megakolon
: konstipasi yang sangat parah, menyebankan buang air besar hanya tiga minggu
sekali.
8)
Apendisitis
: radang apendiks karna infeksi bakteri.
9)
Ulkus
peptikum : terlalu banyak sekret getah lambung yang masuk ke duodenum sehingga
bersifat asam.
10) Interus atau jaundice (penyakit kuning) :
billrubin bebas atau terkonjugasi menumpuk dalam darah, warna kulit, sklera,
dan membran mukosa menjadi kuning.
11) Hiperkolesterolemia, berarti kadar kolesterol
terlalu tinggi dalam darah.
2. Sistem
Pernapasan Pada Manusia
a. Organ-Organ
Pernapasan Manusia
Bernafas atau respirasi
adalah proses menghirup oksigen (O2) dan melepaskan karbondioksida (CO2) berserta uanp air.sistem pernafasan berfungsi
untuk memasuk oksigen ke sel tubuh . .adapun organ pernafasan dari luar ke
dalam adalah .
1)
Rongga
hidung
Hidung
adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara
pernapasan, menyaring udara, menghangatkan udara pernapasan, juga berperan
dalam resonansi suara.
Proses mencium sesuatu pada hidung
Pada saat kita bernapas, zat kimia
yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung kita. Zat kimia yang merupakan
sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir, kemudian akan merangsang
rambut-rambut halus pada sel pembau. Sel pembau akan meneruskan rangsang ini ke
otak dan akan diolah sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia
tersebut.
Fungsi
bagian-bagian indera pembau :
a)
Lubang
hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
b)
Rambut
hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas
c)
Selaput
lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau
d)
Serabut
saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan
e)
Saraf
pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang terdeteksi ke otak
2)
Faring
Merupakan
persimpangan jalan masuk udara dan makanan. Faring merupakan persimpangan
antara rongga mulut ke kerongkongan dengan hidung ke tenggorokan.
3)
Laring
Laring disebut
juga pangkal tenggorok atau kotak suara. Laring terdiri atas tulang rawan yang
membentuk jakun. Jakun tersusun atas tulang lidah, katup tulang rawan, perisai
tulang rawan, piala tulang rawan, dan gelang tulang rawan.Pangkal tenggorok
dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis).
Pada waktu
menelan makanan, epiglotis melipat ke bawah menutupi laringsehingga makanan
tidak dapat masuk dalam laring. Sementara itu, ketika bernapas epiglotis akan
membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara atau lebih dikenal
dengan pita suara
4) Trakea
Trakea
(batang tenggorokan) adalah tuba yang panjangnya kira-kira 9 cm.Trakea terletak
dari laring dan terbifurkasi menjadi bronkus utama pada mamalia, dan dari
faring ke syring pada burung, yang merupakan jalan masuk udara menuju
paru-paru. Trakea tersusun atas enam belas sampai dua puluh cincin-cincin
tulang rawan yang berbentuk C. Cincin-cincin tulang rawan ini di bagian
belakangnya tidak tersambung yaitu di tempat trakea menempel pada esofagus. Hal
ini berguna untuk mempertahankan agar trakea tetap terbuka.
Trakea
berfungsi sebagai saluran udara pernafasan menuju ke alveolus. Trakea merupakan
organ tunggal di tengah yang memiliki panjang rata- rata pada orang dewasa 11
cm.
5)
Bronkus
dan bronkiolus
Bronkus
merupakan saluran yang menghubungkan paru-paru dengan trakea ada 2 cabang yaitu
bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit,
dan mendatar dari pada yang kearah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan
paru-paru lebih mudah terserang penyakit.
Bronkus
bercabang-cabang ke bronkiolus. Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus.
Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan
dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi
rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
6)
Alveolus
Alveolus adalah saluran akhir dari alat
pernapasan yang berbentuk bola-bola mungil atau gelembung-gelembung udara yang
sangat tipis. Dindingnya tipis, lembap, dan diselimuti oleh pembuluh kapiler
darah.
Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium
pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara. Pada
alveolus ini terjadi pertukaran gas oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2). Pada
saat udara yang kita hirup sampai di alveolus, oksigen melewati dinding kapiler
darah. Oksigen diikat oleh hemoglobin (Hb) darah. Setelah itu darah akan
mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Dalam tubuh, oksigen digunakan untuk
pembentukan energi. Pada proses tersebut dihasilkan energi dan gas
karbondioksida (CO2) . Karbondioksida tersebut diikat kembali oleh hemoglobin
darah. Setelah itu darah akan membawa Karbondioksida ke paru-paru.
7)
Paru-paru
Paru-paru
terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.
Paru-paru ada dua bagian yaitu:
Ø
Paru-paru
kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus.
Ø
Paru-paru
kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.
Paru-paru
dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura.Selaput bagian dalam yang
langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan
selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk
disebut pleura luar (pleura parietalis).
Antara selaput
luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi
sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk
secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan
zat-zat lain.
Paru-paru
tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah.
Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam
yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
Di dalam
paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya
makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
Bronkiolus
tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di
bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal
kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara
(alveolus). Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil
yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang
tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara
kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan.
b. Proses
Pernapasan Manusia
Proses
penapasan terdiri atas dua kegiatan, yaitu menghirup udara atau menarik napas
(inspirasi) dan menghembuskan udara atau mengeluarkaekspirasin napas
(ekspirasi). Berdasarkan bagian tubuh yang mengatur kembang-kempisnya
paru-paru, pernapasan dibedakan menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut.
a.
Pernapasan
dada
Pernapasan
dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut :
1)
Fase
inspirasi. Merupakan fase berkontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk ke paru-paru.
2)
Fase ekspirasi. Merupakan fase relaksasi atau
kembalinya otot antar tulang rusuk ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya
tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil, akibatnya tekanan di dalam
rongga dada menjadi lebih besar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya
oksigen keluar dari paru-paru.
b.
Pernapasan
Perut
Pernapasan
perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut :
1)
Fase
inspirasi. Merupakan fase berkontraksinya otot diafragma sehingga diafragma
mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga
udara luar masuk ke paru-paru.
2)
Fase ekspirasi. Merupakan fase relaksasi atau
kembalinya otot diafragma ke posisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan
tekanan menjadi lebih besar akibatnya udara keluar dari paru-paru.
c. Kapasitas
Paru-paru
Udara
yang masuk dan keluar saat berlangsungnya proses pernapasan biasa dinamakan
udara pernapasan atau volume udara tidal. Volume udara tidal orang dewasa pada
pernapasan biasa kira-kira 500 mL.
Jika
kamu menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang dapat kita tarik mencapai
1500 mL. Udara ini dinamakan udara komplementer. Jika kamu mengembuskan napas
sekuat-kuatnya, volume udara yang dapat diembus-kan juga sekitar 1500 mL. Udara
ini dinamakan udara suplementer.
Meskipun
kamu telah mengeluarkan napas sekuat-kuatnya, tetapi masih ada sisa udara dalam
paru-paru yang volumenya kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini dinamakan udara
residu. Sekarang, kamu dapat menghitung kapasitas vital paru-paru. Kapasitas
vital paru-paru adalah jumlah dari volume udara tidal, volume udara
komplementer, dan volume udara suplementer. Selain itu, kamu juga dapat
menghitung kapasitas total paru-paru yang merupakan jumlah dari kapasitas vital
paru-paru dan udara residu.
Bernapas
dengan hidung tentu lebih sehat dibandingkan menggunakan mulut. Udara yang
masuk melalui hidung, disaring terlebih dahulu oleh rambut-rambut yang terdapat
di dalam hidung sehingga udara tersebut lebih bersih. Kamu ingat bahwa dalam
rongga hidung terdapat rambut-rambut dan selaput lendir untuk menyaring udara
yang masuk.
d. Gangguan pada Sistem Pernapasan
e.
Emfisema,
merupakan penyakit pada paru-paru. Paru-paru mengalami pembengkakan karena
pembuluh darahnya kemasukan udara.
f.
Asma,
merupakan kelainan penyumbatan saluran per-napasan yang disebabkan oleh alergi,
seperti debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat diturunkan. Kelainan ini
juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin.
g.
Kanker
paru-paru. Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel
kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lama-kelamaan
dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah
kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan
kerusakan paru-paru.
h.
Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit
paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut
menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Jika penyakit ini menyerang
dan dibiarkan semakin luas, dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya
paru-paru akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita
TBC napasnya sering terengah-engah.
i.
Bronkhitis,
merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi. Gejalanya
adalah penderita mengalami demam dan menghasilkan lendir yang menyumbat batang
tenggorokan. Akibatnya penderita mengalami sesak napas.
j.
Influenza ( flu), merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini timbul dengan gejala
bersin-bersin, demam, dan pilek.
E. Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa
sistem pencernaan pada manusia adalah merupakan proses
perubahan atau pemecahan
zat makanan dari
molekul kompleks menjadi molekul yanglebih sederhana dengan menggunakan
enzyme dan organ-ogran pencernaan.
Untuk mempercepat proses. Enzim ini
dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung daribahan
makanan yang akan
dicerna oleh tubuh.
Bahan makanan yang
akan dikonsumsi berupa karbohidrat,protein, lemak,
air dan vitamin.
Selanjutnya Organ-organ pencernaan
yaitu terdiri dari mulut, kerongkongan, esophagus, lambung, usus halus, usus
besar
dan
anus.
0 Response to " "
Posting Komentar