SISTEM EKSKRESI
A.Identitas
Nama
:Felzia Raneza
NPM
:15320044
Prodi
:Pendidikan biologi
Kelas
:B
Mata kuliah
:Telaah biologi
Dosen pengampau :Dr. Muhfahroyin M.Ta.
dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan
:9
B.Pengantar
Assalamualaikum wr,wb
Dengan mengucap syukur alhamdullilah atas kehadirat allah subhanahu wat’ala
yang telah memberikan rahmat karunianya, kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi Smp.
Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa saya telah
melaksanakan dan menyelesaikan tugas ringkasan Materi Telaah Biologi Smp
Pertemuan ke-9 tentang
Sistem Eskresi pada Hewan dan Manusia.
Saya menyadari bahawa penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
Harapan saya semoga penyusunan jurnal yang memuat pengetahuan yang didapat
selama pertemuan ke- matakuliah Telaah Biologi Smp.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
C. Subtansi Kajian
1.Pengertian
Sistem Eksresi
2.Sistem
Ekskresi Pada Manusia dan Hewan
3.Organ-Organ Pada Sistem Ekskresi
4. Kelainan
dan Penyakit pada Sistem Eksresi
D. Review Pembelajaran
a. Pengertian Sistem Eksresi
a. Pengertian Sistem Eksresi
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa
metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Zat sisa metabolisme
harus dikeluarkan agar tidak menjadi racun bagi tubuh. Zat-zat ini, antara lain
CO2, garam-garam dan senyawa nitrogen yang disebut urea. Sistem yang bertugas
mengeluarkan zat-zat ini disebut sistem ekskresi. Sistem ekskresi pada manusia
dibentuk oleh beberapa organ, yaitu ginjal, hati, paru-paru dan kulit.
Sistem ekskresi
merupakan sistem pengeluaran sisa metabolisme tubuh yang diserap dan diangkut
oleh darah dan dikeluarkan bersama urine, pernapasan dan keringat. Organ-organ
ekskresi di dalam tubuh bekerja maksimal
untuk mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme yang tidak berguna dari dalam
tubuh..
b.
Sistem Ekskresi Pada Manusia dan Hewan
1. Sistem Ekskresi Pada
Hewan
Hewan juga melakukan
metabolisme untuk melakukan aktifitas kehidupan.Metabolisme menghasilkan zat
yang harus diekskresikan dari tubuh. Setiap hewan memiliki cara yang berbeda
untuk mengekskresikan sisa metabolisme. Pada hewan invertebrata belum terdapat
sistem ekskresi.Akan tetapi, sisa-sisa metabolisme harus dikeluarkan dari dalam
tubuh organisme. Untuk itu, hewan invertebrata memiliki alat dan cara ekskresi
tersendiri.
Alat ekskresi yang utama pada
vertebrata adalah ginjal (ren).
2. Sistem Ekskresi Pada Manusia
Tubuh manusia mempunyai beberapa
sistem ekskresi, diantaranya Ginjal
merupakan alat tubuh yang mempunyai fungsi spesifik untuk ekskresi sisa
metabolisme yang mengandung nitrogen.Banyak sedikitnya urin seseorang yang
dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh zat-zat diuretik, suhu, volume
larutan dan emosi. Ginjal manusia dapat mengalami gangguan dan kelainan, antara
lain karena serangan bakteri, tumor, abnormalitas bentuk ginjal, atau
pembentukan batu ginjal. Kelainan dan gangguan fungsi ginjal antara lain
nefritis, batu ginjal, albuminuria, glikosuria, hematuria, ketoses, diabetes
melitus, diabetes insipidus.
c. Organ-Organ
Pada Sistem Ekskresi
1. Ginjal (Ren)
Ginjal merupakan alat ekskresi utama pada manusia.
Ginjal berfungsi untuk mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung
nitrogen, seperti urea, dan ammonia. Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk
mengeluarkan zat-zat yang jumlahnya berlebihan, seperti vitamin C yang terlalu
banyak dalam tubuh, mempertahankan tekanan osmosis ekstraseluler, dan
mempertahankan keseimbangan asam dan basa.
a. Struktur
Ginjal
Ginjal
manusia memiliki panjang sekitar 10 cm dan bentuk seperti kacang merah,
berjumlah sepasang, dan terletak di sebelah kiri dan kanan tulang belakang.
Tipe ginjal manusia adalah metanefros yang tidak bersegmen dan memiliki
glomerulus yang banyak. Ginjal terdiri atas kulit ginjal, sumsum ginjal, dan
rongga ginjal.
1) Kulit ginjal
(korteks)
Pada kulit
ginjal banyak terdapat badan malpighi yang berjumlah ± 1 juta. Badan malpighi
terdiri atas glomerulus.
2) Sumsum ginjal
(medula)
Sumsum
ginjal berupa badan-badan yang berbentuk kerucut dan banyak mengandung saluran
yang mengumpulkan urine yang disebut tubulus kontortus.
3) Rongga ginjal (pelvis renalis)
Di rongga
ini bermuara saluran pengumpul. Dari rongga tersebut, urine keluar dari saluran
ureter menuju vesika urinaria (kandung kemih). Dari kandung kemih, urine keluar
tubuh melalui saluran uretra.
Ginjal
menyaring darah sebanyak 1.500 liter per hari, sehingga ada beberapa zat yang
harus dibuang melalui alat pengeluaran. Tahukah kamu zat-zat apa saja yang
dibuang melalui ginjal? Urea, amonia, dan air dibuang melalui ginjal berupa
urine. Urine yang dihasilkan dalam waktu satu hari lebih kurang 1,5 liter. Apa
yang kamu ketahui tentang urea, amonia, dan air? Kamu dapat menjelaskannya
setelah mempelajari pembahasan berikut.
a. Urea
Urea dibentuk oleh hati dari protein yang tidak diperlukan darah. Urea terdiri atas zat nitrogen yang beracun bagi darah sehingga harus dibuang. Proses pembuangan ini disebut dengan ekskresi.
Urea dibentuk oleh hati dari protein yang tidak diperlukan darah. Urea terdiri atas zat nitrogen yang beracun bagi darah sehingga harus dibuang. Proses pembuangan ini disebut dengan ekskresi.
b. Amonia
Amonia merupakan hasil dari perombakan protein. Senyawa ini berbahaya bagi tubuh sehingga harus dikeluarkan secara teratur melalui proses ekskresi.
Amonia merupakan hasil dari perombakan protein. Senyawa ini berbahaya bagi tubuh sehingga harus dikeluarkan secara teratur melalui proses ekskresi.
c.
Air
Air sangat penting dalam proses
metabolisme tubuh, tapi jika jumlah air terlalu berlebih akan membuat
konsentrasi darah menjadi tidak konstan. Untuk itu, kelebihan air harus dibuang
supaya keseimbangan konsentrasi darah terjaga. Proses ini disebut dengan osmoregulasi.
Pembentukan
urine terjadi di ginjal. Proses pembentukan urine adalah sebagai berikut.
- Darah yang membawa sisa-sisa metabolisme protein akan masuk ke ginjal melalui pembuluh darah menuju ke glomerulus.
- Di dalam glomerulus terjadi peristiwa penyaringan terhadap zat-zat yang terlarut dalam darah. Zat-zat yang dapat melewati saringan glomerulus adalah zat-zat yang bermolekul kecil, seperti air, garam, amonia, urea, dan gula, maka zat-zat tersebut disebut dengan filtranglomerulus.
- Filtranglomerulus masuk ke kapsula Bowman dan ditampung. Kemudian filtraglomerulus tersebut akan diteruskannke tubulus proksimal.
- Di dalam tubulus proksimal akan terjadi penyerapan kembali terhadap zat-zat yang masih diperlukan, yaitu air, garam, dan gula. Sedangkan zat-zat lainnya yang tidak diserap atau tidak dapat diserap akan menjadi urine primer.
- Urine primer masuk ke dalam tubulus distal dan akan terjadi augmentasi. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan augmentasi? Augmentasi adalah penambahan zat-zat yang tidak diperlukan ke dalam urine primer sehingga menjadi urine sekunder. Urine sekunder adalah urine sesungguhnya.
- Urine sekunder ditampung di tubulus kolekta, kemudian diteruskan ke uriter dan ditampung kembali di kantung kemih sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Jumlah urine
yang dikeluarkan dalam sehari rata-rata 1-2 liter, tetapi dapat berubah
tergantung dari jumlah cairan yang masuk. Urine yang normal berwarna bening
orange pucat tanpa endapan, baunya tajam (pesing), sedikit asam terhadap lakmus
(pH 6).
Pada orang
sakit, urine bisa digunakan sebagai indikator terjadinya gangguan di dalam
tubuh. Karena setiap zat yang tidak digunakan oleh sel dibuang melalui urine.
Jika dalam urine terdapat zat-zat yang masih berguna, ini berarti adanya
kerusakan pada glomerulus atau tubulus. Kerusakan tersebut juga bisa
menyebabkan zat-zat racun akan kembali masuk ke dalam tubuh.
2. Kulit (Integumen)
Kulit adalah
lapisan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh. Pada permukaan kulit
terdapat kelenjar keringat yang mengekskresi zat-zat sisa. Zat-zat sisa yang
dikeluarkan melalui pori-pori kulit berupa keringat. Keringat tersusun dari air
dan garam-garam mineral terutama garam dapur (NaCl) yang merupakan hasil
metabolisme protein.
Kulit
merupakan jaringan yang terdapat pada bagian luar tubuh. Kulit memiliki banyak
fungsi karena di dalamnya terdapat berbagai jaringan. Kulit terdiri atas tiga
lapisan yaitu epidermis, dermis dan jaringan ikat bawah kulit.
a. Epidermis
(Kulit Ari)
Kulit ari
adalah kulit yang paling luar dan sangat tipis sekali. Kulit ari terdiri atas
dua lapis, yaitu lapisan tanduk dan lapisan malpighi.
- Lapisan tanduk
Lapisan
tanduk yaitu lapisan kulit ari yang paling luar dan merupakan lapisan mati
sehingga mudah mengelupas, tidak memiliki inti, dan mengandung zat keratin.
Lapisan ini akan selalu baru, jika mengelupas tidak akan terasa sakit atau
mengeluarkan darah karena tidak terdapat pembuluh darah dan saraf.
- Lapisan malpighi
Lapisan
malpighi merupakan kulit ari yang berada di bawah lapisan kulit tanduk. Lapisan
ini tersusun dari sel-sel hidup yang selalu membelah diri. Pada lapisan ini
terdapat pembuluh kapiler yang berperan untuk penyampaian nutrisi. Sel-sel yang
hidup tersebut mengandung melanin. Melanin adalah pigmen sel yang
mewarnai kulit dan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh
sinar matahari. Produksi melanin akan meningkat jika terlalu banyak mendapatkan
sinar matahari sehingga warna kulit akan menjadi lebih gelap. Pigmen lainnya
adalah keratin. Jika pigmen keratin dan melanin bergabung, maka warna
kulit menjadi kekuningan. Bila lapisan malpighinya tidak mengandung pigmen,
maka orang tersebut dinamakan albino. Setiap orang memiliki pigmen yang
berbeda-beda sehingga ditemukan bermacam-macam warna kulit seperti warna putih,
sawo matang, kuning langsat, dan hitam.
b. Dermis
(Kulit Jangat)
Kulit jangat
atau dermis merupakan lapisan kedua dari kulit. Batas dengan epidermis dilapisi
oleh membran basalis. Dermis lebih tebal dari pada epidermis. Dermis mempunyai
serabut elastik yang memungkinkan kulit merenggang pada saat orang bertambah
gemuk, dan kulit bergelambir pada saat orang menjadi kurus.
Pada lapisan
dalam dermis akan ditemui:
- Pembuluh kapiler, berfungsi untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit.
- Kelenjar keringat (glandula sudorifera), tersebar diseluruh kulit dan berfungsi untuk menghasilkan keringat.
- Kelenjar minyak (glandula sebaceae), berfungsi untuk menghasilkan minyak supaya kulit dan rambut tidak kering dan mengkerut.
- Kantong rambut, memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar minyak rambut. Pada saat dingin dan rasa takut, rambut yang ada di tubuh kita terasa berdiri. Hal ini disebabkan karena di dekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi menegakkan rambut.
- Kumpulan saraf rasa nyeri, saraf rasa panas, saraf rasa dingin, dan saraf sentuhan.
c. Jaringan
Ikat Bawah Kulit
Jaringan
ikat bawah kulit berada di bawah dermis. Jaringan ini tidak memiliki pembatas
yang jelas dengan dermis, sebagai patokannya adalah mulainya terdapat sel
lemak. Pada lapisan kulit ini banyak terdapat lemak. Apa fungsi dari lapisan
lemak tersebut? Lapisan lemak berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap
benturan, menahan panas tubuh, dan sebagai sumber energi cadangan.
Kamu telah
mengenal bagian-bagian dari kulit. Tahukah kamu apa fungsi dari kulit?
Selain sebagai tempat pengeluaran, kulit juga berfungsi sebagai pengatur suhu
tubuh, tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D, tempat menyimpan
kelebihan lemak, sebagai pelindung, dan indera peraba. Dengan adanya berbagai
jaringan yang terdapat di dalamnya, maka kulit dapat berfungsi sebagai:
a. Indra peraba
dan perasa. Pada lapisan dermis terdapat kumpulan saraf yang bisa menangkap
rangsangan berupa suhu, nyeri, dan tekanan. Rangsangan tersebut akan
disampaikan ke otak sebagai pusat informasi sehingga kita dapat mengetahui apa
yang kita sentuh.
b. Pelindung tubuh terhadap luka dan kuman. Kulit
melindungi tubuh dari gangguan fisik berupa tekanan, dan gangguan yang bersifat
kimia. Selain itu, kulit juga melindungi tubuh dari gangguan yang bersifat
biologis, seperti serangan bakteri dan jamur. Kulit juga menjaga tubuh supaya
tidak kehilangan banyak air dan melindungi tubuh dari sinar ultraviolet.
c.
Tempat
pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet cahaya
matahari. Di dalam kulit terdapat provitamin D yang dapat diubah menjadi
vitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet matahari pada waktu pagi hari.
Vitamin D sangat penting untuk pembentukan tulang.
d.
Penyimpan
kelebihan lemak. Kulit dan jaringan bagian bawah bekerja sebagai tempat
penyimpanan air. Jaringan adipose di bawah kulit sebagai tempat penyimpanan
lemak. Cadangan lemak dapat dibakar sehingga menghasilkan panas dan energi
untuk mengatasi udara dingin. Untuk itulah, biasanya orang yang memiliki
banyak lemak atau orang gemuk lebih tahan dengan udara dingin.
e.
Pengatur
suhu tubuh. Pada waktu tubuh dalam keadaan panas, pembuluh darah akan melebar
dan mengeluarkan panas ke udara, dan air banyak dikeluarkan dalam bentuk
keringat. Demikian suhu tubuh akan turun. Cara pelepasan panas dari kulit bisa
juga terjadi dengan pengaliran panas dari benda yang disentuh, misalnya
menyentuh pakaian.
3. Paru-paru (Pulmo)
Pembahasan
tentang organ paru-paru sudah banyak dibahas pada pokok bahasan sistem
pernapasan. Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, paru-paru juga berfungsi
sebagai alat ekskresi.
Paru-paru
adalah organ yang bertindak sebagai alat pernapasan. Selain itu paru-paru juga
bertindak sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan karbondioksida dan uap air.
Kedua zat ini harus dikeluarkan supaya tidak mengganggu fungsi tubuh. Paru-paru
terletak di dalam rongga dada dan bagian bawahnya menempel pada diafragma.
Paru-paru
termasuk organ pengeluaran karena udara pernapasan yang dikeluarkan mengandung
karbondioksida dan air yang dihasilkan dari kegiatan sel. Keluarnya air bisa
dilihat ketika kamu bernapas dalam udara dingin berupa kabut. Setiap hari tubuh
melepaskan kurang lebih 350 ml air dalam bentuk uap air melalui sistem
pernapasan.
Karbondioksida
dan uap air berdifusi dari permukaan alveolus paru-paru yang lembab. Pada
manusia paru-paru merupakan satu-satunya organ ekskresi bagi CO2.
Air yang dibuang melalui paru-paru berasal dari aktivitas metabolisme yang
merupakan zat buangan dari respirasi. Asal dan jumlah air yang dikeluarkan dari
paru-paru tidak begitu penting karena tubuh mengandung air yang jumlahnya
relatif banyak.
4. Hati (Hepar)
Hati
merupakan kelenjar terbesar pada manusia, warnanya merah tua, dan beratnya
sekitar 2 kg pada orang dewasa. Hati dapat dikatakan sebagai alat sekresi
dan ekskresi. Mengapa hati dapat dikatakan sebagai alat sekresi? Hati
menghasilkan empedu. Oleh karena itu, hati sebagai alat sekresi. Hati dikatakan
sebagai alat ekskresi karena empedu yang dikeluarkan mengandung zat sisa yang
berasal dari sel darah merah yang rusak dan dihancurkan di dalam limpa. Intinya
ialah hati mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dibuat mudah untuk
ekskresi kedalam empedu dan urine.
Di dalam
hati, sel-sel darah merah akan dipecah menjadi hemin dan globin. Hemin akan
diubah menjadi zat warna empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin. Zat warna
empedu keluar bersama feses dan urine, dan akan memberi warna pada feses dan
urine manjadi berwarna kuning.
Hati ikut
berperan dalam sistem pengeluaran karena sel-sel hati berfungsi sebagai tempat
perombakan sel-sel darah merah dan menguraikan hameglobin sehingga
menghasilkan zat warna empedu (bilirubin). Zat warna empedu ini dikeluarkan ke
dalam urin dan feses. Hati juga berperan dalam pembentukan urea dari amonia,
yang kemudian dikeluarkan lewat ginjal bersama urin.
a.
Menghasilkan getah empedu
Getah empedu
dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung di dalam
kantung empedu kemudiandisalurkan ke usus 12 jari.
Getah empedu
pada dasarnya terdiri atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna
empedu. Garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan yaitu untuk
mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi sehingga harus
diekskresikan. Zat warna empedu yang diekskresikan ke usus 12 jari, sebagian
menjadi sterkobilin, yaitu zat yang mewarnai feses dan beberapa diserap
kembali oleh darah dibuang melalui ginjal sehingga membuat warna pada urine
yang disebut urobilin. Kedua zat ini mengakibatkan warna feses dan urine kuning
kecoklatan.
a.
Menghasilkan urea
Urea adalah
salah satu zat hasil perombakan protein. Karena zat ini beracun bagi tubuh maka
harus dibuang keluar tubuh. Dari hati urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan
bersama urine. Selain berfungsi sebagai alat pengeluaran, hati juga mempunyai
fungsi lain yang berguna bagi tubuh antara lain:
- menyimpan gula dalam bentuk glikogen,
- menawarkan racun,
- membuat vitamin A yang berasal dari provitamin A,
- mengatur kadar gula dalam darah,
- membuat fibrinogen serta protombin,
- menghasilkan zat warna empedu, dan
- tempat pembentukan urea.
d. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Eksresi
1. Penyakit
pada ginjal
a. Diabetes
Melitus (kencing manis); Penyakit ini ditandai oleh adanya kandungan gula yang
tinggi dalam darah dan zat-zat keton serta asam akibat kekurangan hormon
insuli.
b. Diabetes
insipidus; merupakan penyakit yang ditandai sengan pengeluaran urine yang
berlebihan karena kekurangan hormon antidiuretik (ADH).
c. Batu Ginjal;
penyakit yang disebabkan oleh adanya endapan garan kalsium, fosfat, atau asam
urat urine di dalam rongga ginjal, salauran ginjal atau di dalam kandung kemih.
d. gagal ginjal;
suatu penyakit dimana fungsi ginjal menurun secara perlahan hingga ginjal tak
mampu lagi berfungsi dan menyebabkan penimbunan limbah metabolisme di dalam
darah.
e. Albuminuria;
adalah penyakit yang ditandai oleh adanya molekul albumin dan protein laindalam
urine.
f.
Hematuria
dan nefritis ; penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine.
2. Penyakit pada hati
a. Hepatitis
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang dan menyebabkan
peradangan sertamerusak sel-sel hati.
b. Sirosis;
penyakit hati kronis dan menyebabkan guratan pada hati sehingga hati menjadi
tidak berfungsi.
3. Penyakit pada paru-paru
a. TBC
yaitusuatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Micobacterium
tuberkulosis
b. Asma atau
sesak napas yaitu kelainan karena penyumbatan saluran pernapasan
c. Kanker
paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang salah satunya disebabkan oleh
kebiasaan merokok.
d. Empisema,
yaitu penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darah dalam paru-paru
terisi udara.
4. Penyakit pada kulit
a. Kanker
kulit, yaitu penyakit yang disebabkan oleh sinar ultraviolet
b. Psioriasisyaitu
penyakit dengan gejala antara lain kulit kemerahan dan bersisik
c. Skabies
yaitu penyakit yang disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil
d. Jerawat,
yaitu gangguan umum yang bersifatkronis pada kelenjar minyak
e. Eksim yaitu
penyakit kulit yang disebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan dan bersisik
E. Kesimpulan
Ekskresi adalah proses pengeluaran
zat sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Sistem
ekskresi pada manusia dibentuk oleh beberapa organ, yaitu ginjal, hati,
paru-paru dan kulit. Hewan juga
mmiliki sistem ekskresi walaupun dengan alat ekskresi yang berbeda-beda. Sistem Ekskresi pada Hewan terbagi dua
yakni Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata
dan Sistem Ekskresi Hewan Avertebrata. Seperti
halnya pada manusia, alat ekskresi utama pada vertebrata terdiri dan ginjal,
paru-paru, hati, dan kulit. Jenis
vertebrata Iainnya memiliki alat pengeluaran berupa ginjal dan paru-paru
ada juga yang melalui insang seperti ikan. Hewan tak bertulang belakang atau
avertebrata memiliki alat-alat
pengeluaran dengan struktur yang lebih sederhana dibandingkan dengan alat-alat pengeluaran hewan vertebrata.
Kelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi bermacam-macam seperti
diabetes militus, jerawat, asma dan kanker kulit.
Kunjungi juga www.ummetro.ac.id
0 Response to "SISTEM EKSKRESI "
Posting Komentar