Sistem Peredaran Darah Manuisa dan Sistem Transportasi Pada Tumbuhan


A.    Identitas
Nama                          : Felzia Raneza
NPM                           : 15320044
Prodi                           : Pendidikan Biologi
Kelas                           : B
Mata Kuliah                : Telaah Biologi SMP
Dosen Pengampu        : Dr.Muhfahroyin M.Ta. dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan                   : Ke-8
B.     Pengantar

Assalamualaikum wr.wb

            Dengan mengucap syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat karunia nya, kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan jurnal hasil ringkasan materi Telaah Biologi SMP.
            Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas ringkasan materi Telaah Biologi SMP pertemuan ke-8 dengan Sistem Peredaran Darah Manuisa dan Sistem Transportasi Pada Tumbuhan
            Saya menyadari bahwa penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
            Harapan saya semoga penyusunan jurnal yang memuat pengetahuan yang didapat selama pertemuan ke- matakuliah Telaah Biologi SMP.

Waalaikumsalam wr.wb

C.    Subtansi Kajian
1.      Darah    
2.      Alat Peredaran Darah
3.      Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
4.      Sistem Transportasi Pada Tumbuhan

D.    Review Pembelajaran

1.    DARAH 
            Darah adalah cairan penopang kehidupan yang terdiri dari plasma, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan platelet; darah beredar melalui jantung, arteri, vena, dan kapiler membawa nutrisi, elektrolit, hormon, vitamin, antibodi, panas, dan oksigen ke jaringan dan kembali membawa zat limbah dan karbon dioksida.

Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

Fungsi Darah Untuk Tubuh
Darah memiliki banyak fungsi untuk tubuh kita antara lain yaitu :
1.      Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
2.      Mengangkut sisa-sisa metabolisme
3.      Mengangkut hormon
4.      Membunuh kuman penyakit
5.      Menjaga keseimbangan suhu tubuh
6.      Berperan dalam pembekuan darah
7.      Mengedarkan hormon yang di keluarkan endokrin
8.      Menutup luka yang di lakukan oleh keping darah
9.      Plasma darah berguna untuk mengedarkan zat makanan pada suhu tubuh
10.  Sel darah merah berfungsi untuk menyuplai oksigen dan mengembalikan karbondioksida dan paru-paru

Sistem peredaran darah ada 2 yaitu :
1.      Sistem peredaran darah besar
Sistem peredaran darah besar yaitu peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik(ventrikel) kiri jantung lalu di edarkan ke seluruh tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida dalam jaringan tubuh. Setelah itu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan(atrium) jantung.
2.      Sistem peredaran darah kecil
Sistem peredaran darah kecil yaitu peredaran darah yang mengalirkan darah dari  jantung paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya karbon dioksida dari bilik kanan di alirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan di alirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.

B. Alat Peredaran Darah
Alat-alat peredaran darah pada manusia sebagai berikut:
1. Jantung
Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri, di antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Massanya kurang lebih 300 gram, besarnya sebesar kepalan tangan. Jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga yakni serambi kanan dan kiri dan bilik kanan dan kiri. Organ jantung itu sendiri terdiri dari 3 lapisan yaitu : lapisan luar (epikardium), lapisan tengah (Miokardium), dan lapisan dalam (endokardium). Jantung memiliki katup yang berfungsi menjaga aliran darah tetap searah. Jantung mempunyai 2 katub. Pertama, katub jantung yang menghubungkan antara atrium dengan ventrikel. Katub ini dinamakan katub atrioventrikuler. Kedua, katub yang menghubungkan sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Katub kedua ini dinamakan dengan katub semilunar.
2. Atrium
Menerima darah, yang oksigennya telah didistribusikan ke jaringan tubuh dalam pertukaran dengan bahan limbah CO2 dan jaringan lainnya. Darah dari tubuh bagian atas disuplai dari vena cava superior, sedangkan vena cava inferior memasok serambi kanan dengan darah dari tubuh bagian bawah.
3. Ventrikel
Kemampuan untuk memompa darah adalah perbedaan lain antara Atrium dan ventrikel. Ventrikel memiliki dinding tebal, yang membantu mereka berkontraksi, memompa darah ke dalam dan keluar dari jantung. Ventrikel kanan menerima darah terdeoksigenasi dari atrium kanan dan memompa ke dalam paru untuk pemurnian. Diantara kedua lapisan ini terdapat cairan perikardium sebayak 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas saat jantung berkontraksi sehingga tidak menimbulkan gesekan pada 2 lapisan tersebut. . Secara garis besar katup jantung manusia terbagi menjadi dua (2) bagian.
4. Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jenis-jenis yang paling penting, arteri dan vena, juga disebut demikian karena mereka membawa darah keluar atau masuk ke jantung. Pembuluh darah berfungsi untuk membantu jantung mengedarkan sel darah merah atau eritrosit ke seluruh tubuh dan mengedarkan sari makanan, oksigen serta membawa keluar karbon dioksida. Pembuluh darah terbagi menjadi dua, yakni pembuluh darah nadi (arteri) dan Pembuluh darah balik (vena). Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh  darah berotot yang membawa darah dari jantung. Tujuannya adalah sistemik tubuh, kecuali pulmonalis yang membawa darah menuju paru untuk dibersihkan dan mengikat oksigen. Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung serta banyak mengandung karbon dioksida.
C. GangguanPada Sistem Peredaran Darah
Beberapa gangguan yang berkaitan dengan sistem peredaran darah adalah.
1. Leukemia/ Kanker Darah
Penderita leukemia memiliki kelainan pada pembentukan sel darah putih yang melonjak tajam melebihi normal sehingga mulai menyerang sel-sel sekitarnya, contohnya sel darah merah.
2. Anemia
Anemia adalah keadaan di mana hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah mengalami penurunan jumlah dibandingkan dengan keadaan normal, sehingga pengikatan oksigen akan menjadi berkurang pula. Imbasnya yaitu sel-sel di seluruh tubuh tidak dapat melakukan metabolisme secara sempurna yang menyebabkan penderita anemia akan kelihatan lemas, pucat, dan kurang bersemangat. Anemia dapat disebabkan oleh kehilangan darah yang banyak akibat kecelakaan, operasi besar, dan melahirkan. Juga dapat disebabkan oleh kurangnya konsumsi zat besi dan asam folat serta vitamin B2.
3. Hemofili
Penyakit ini ditandai dengan perdarahan sukar membeku. Hemofili adalah “warisan yang tidak diinginkan” karena penyakit ini adalah penyakit genetik, artinya jika orang tuanya memiliki gencarier untuk penyakit ini, maka kemungkinan besar anaknya akan mengalami hemofili.
4. Hipertensi
Hipertensi dikenal di masyarakat awam adalah penyakit darah tinggi yang ditandai dengan kenaikan tekanan darah di atas normal. Tekanan darah normal orang dewasa berkisar 120/80 mmHg, artinya sistoliknya 120 mmHg dan diastoliknya 80 mmHg.
5. Hipotensi
Hipotensi adalah kebalikan dari hipertensi, yaitu tekanan darah yang berada di bawah normal. Bisa disebabkan akibat kehilangan darah yang banyak akibat kecelakaan berat, maupun akibat dehidrasi yaitu keadaan tubuh yang kekurangan cairan.

D. Sistem Transportasi Pada Tumbuhan
Jaringan Transportasi Pada Tumbuhan
             
Xilem dan floem merupakan jaringan transportasi pada tumbuhan yang bertugas untuk mengangkut air dan mineral. Air dan mineral pertama akan diserap oleh akar kemudian akan diangkut oleh xilem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat makanan yang sudah dibuat di daun akan di angkut oleh floem ke bagian tubuh tumbuhan yang memerlukan zat makanan. Xilem dan floem merupakan jaringan pengangkut yang salurannya terpisah. Xilem yang berada diakar akan bersambung dengan xilem yang berada di batang dan daun.  Begitu juga floem akan bersambung keseluruh bagian tubuh tumbuhan.
Mekanisme Transportasi Pada Tumbuhan
Pada mekanisme transportasi pada tumbuhan, kita akan membahas bagaimana proses pengangkutan air dan mineral dari tanah serta proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan.

      Jenis Transportasi pada Tumbuhan
Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah yaitu secara ekstravaskuler dan intravaskuler.
1.      Transportasi ektravaskuler
Transportasi ektravaskuler merupakan pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal. Pengangkutan air dimulai dari epidermis bulu-bulu akar, kemudian masuk ke lapisan korteks, lalu ke endodermis dan sampai ke berkas pembuluh angkut. Pengangkutan ekstravaskluler dibedakan :
Ø transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan seperti dinding sel dan ruang antar sel. . Air melalui jalur ini tidak dapat sampai ke xylem karena terhalang oleh bagian endodermis yang memiliki penebalan dinding sel yang disebut pita kaspari. Untuk menembus halangan ini, air harus dipompa agar dapat melalui sel-sel endodermis. Pergerakan air tersebut akhirnya menjadi jalur simplas karena melalui sel-sel peresap (sel-sel penerus).
Ø  transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral menembus bagian hidup dari sel tumbuhan seperti sitoplasma dan vakoula melalui plasmodesma. Pada jalur simplas, air dapat mencapai xylem bahkan silinder pusat.
2.      Transportasi intravaskuler
Pengangkutan intravaskuler adalah proses pengangkutan zat yang terjadi di dalam pembuluh angkut, yaitu dalam xilem dan floem. Proses pengangkutan dalam pembuluh angkut terjadi secara vertikal. Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem).
Sedangkan pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan dilakukan oleh pembuluh tapis (floem) dan disebut pula dengan istilah translokasi. 

Penyerapan Cairan oleh Tumbuhan
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif.
1.      Imbibisi : merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang.  Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam.
2.      Diffusi : gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan Odan pengeluaran CO2 saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.
3.      Osmosis : proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya.
4.    Transport aktif: pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke stele.

      Mekanisme Transportasi Pada Tumbuhan
Mekanisme transportasi yang terjadi pada tumbuhan terdiri atas pengangkutan air dan mineral ke daun untuk bahan proses fotosintesis dan pendistribusian hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
1.      Transportasi Air
Pengangkutan air dan garam mineral pada tumbuhan dimulai dari akar menuju ke daun untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis. Pengangkuitan air dan garam mineral dapat berlangsung secara ekstravaskuler dan intravaskuler.
Akar bagi tumbuhan selain berfungsi sebagai pengokoh batang, juga berfungsi sebagai alat pengangkut. Air dan garam-garam mineral masuk ke dalam akar melalui sel epidermis bulu-bulu akar. Penyerapan ini juga melalui proses difusi dan osmosis. Air yang dapat diserap oleh akar adalah jenis air higroskopis dan air kapiler. Air higroskopis adalah air yang menempel pada suatu partikel tanah. Air kapiler adalah air yang mengisi ruang-ruang antarpartikel membentuk film air. Penyerapan air ternyata dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya jenis tanah, suhu, keasaman, sirkulasi udara, dan pertukaran ion. Tanah yang terlalu padat mengganggu pertukaran udara, dan tanah yang terlalu asam dapat memperlambat laju penyerapan
Jika air tanah telah diserap oleh rambut akar, selanjutnya diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem) untuk digunakan sebagai bahan dari fotosintesis. Pada saat ini, air bergerak secara vertikal ke atas dengan melawan gravitasi. Yang menyebabkan air di dalam xilem dapat bergerak ke atas melawan gravitasi adalah :

a.       Daya kapilaritas
Pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.

b.      Daya tekan akar
Daya tekan akar terjadi karena adapanya perbedaan konsentrasi air antara air tanah dengan cairan pada saluran xylem. Konsentrasi air tanah tinggi sehingga terjadi osmosis ke dalam sel. Jaringan akar menyerap semakin banyak air dan mineral. Karena air dalam akar bertambah, tekanan pun bertambah dan memaksa air masuk ke dalam xylem dan naik ke batang dan daun. Tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 - 2,0 atm). Bukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak menggenang dipermukaan tunggaknya. Tekanan akar paling tinggi terjadi pada malam hari dan dapat menyebabkan merembesnya tetes-tetes air dari daun tumbuhan (gutasi).

c.        Daya isap daun
Teori Dixon Joly menyatakan bahwa naiknya air ke atas karena adanya tarikan dari atas, yaitu ketika daun melakukan transpirasi (penguapan). Air  selalu bergerak dari daerah basah ke daerah kering. Oleh karena udara di luar lebih kering daripada daun, air menguap dari daun melalui stoma ke udara sehingga konsentrasi air di daun berkurang. Kekurangan ini akan segera diisi oleh molekul air di bawahnya. Dengan demikian, terjadi pergerakan air dari akar ke daun melalui xylem. Adanya penguapan melalui daun menyebabkan aliran air dari bawah ke atas. Kemampuan inilah yamg di sebut daya isap daun.
d.       Pengaruh sel-sel yang hidup
Teori Vital menyatakan bahwa perjalanan air dari akar menuju daun dapat terlaksana karena adanya sel-sel hidup yang ada di sekitar xylem. Seperti sel-sel parenkim dan jari-jari empulur.

2.      Transportasi Nutrisi
Semua bagian tumbuhan yaitu, akar, batang, daun serta bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem.
Perjalanan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya yaitu daun (daerah yang memiliki, konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah).
Pengeluaran Cairan oleh Tumbuhan
Tumbuhan mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui 3 proses, yaitu :
1.      Transpirasi
         Transpirasi adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut potometer atau transpirometer.Transpirasi dipengaruhi oleh :
a.       Faktor luar, meliputi :
ü  kelembaban udara : semakin tinggi kelembaban udara maka transpirasi semakin lambat. Pada saat udara lembab transpirasi akan terganggu, sehingga tumbuhan akan melakukan gutasi
ü  suhu udara : semakin tinggi suhu maka transpirasi semakin cepat.
ü  intensitas cahaya : semakin banyak intensitas cahaya maka transpirasi semakin giat.
ü  kecepatan angin : semakin kencang angin maka transpirasi semakin cepat.
ü  kandungan air tanah : semakin banyak air tanah penguapan semakin cepat.
ü  angin : semakin cepat angin bertiup, maka penguapan semakin cepat
b.      Faktor dalam, meliputi :
o   ukuran (luas) daun
o   tebal tipisnya daun
o   ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun
o   jumlah stomata
o   jumlah bulu akar (trikoma)
2.       Gutasi          Gutasi adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah tepi atau ujung tulang tepi daun yang disebut hidatoda/ gutatoda/ emisarium. Terjadi pada suhu rendah dan kelembaban tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae (padi, jagung, rumput, dll)
3.      Pendarahan            Pendarahan adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak wajar. Misalnya pada penyadapan pohon karet dan pohon aren.

E.     Kesimpulan
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Alat-alat peredaran darah pada manusia meliputi: jantung, antrium, ventrikel, pembuluh darah. Beberapa gangguan pada jantung dan pembuluh darah seperti pelebaran pembuluh darah, anemia, hipertensi, stroke. Jaringan transportasi tumbuhan berupa xylem dan floem. Jenis transportasinya ada 2 yaitu transportasi intravaskuler dan ekstravaskuler. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif. Tumbuhan mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui 3 proses, yaitu transpirasi, gutasi dan pendarahan.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Sistem Peredaran Darah Manuisa dan Sistem Transportasi Pada Tumbuhan"

Posting Komentar