Jurnal Telaah Sistem Sekresi Pada Hewan dan Manusia
JURNAL TELAAH BIOLOGI SMP
JURNAL SISTEM ESKRESI PADA HEWAN DAN
MANUSIA
A.
IDENTITAS
Nama : Nida Shofiyah Ramadhani
Npm : 15320047
Kelas : Biologi B
Prodi : Pendidikan Biologi
Mata
kuliah : Telaah Biologi
SMP
Semester : 3
Dosen
pengampu : Dr. Muhfahroyin M.Ta.
dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan : ke-9
B.
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT , Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
limpahan karunia-Nya , kami dapat menyelesaikan tugas jurnal Telaah Biologi
SMP. Tanpa ridha dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya mustahil tugas ini
dapat terselesaikan . Kami tidak hanya bersyukur kepada-Nya saja tetapi kami
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami . Kami
membuat jurnal ini bertujuan untuk menyelasaikan tugas yang diberikan oleh
dosen . Dari pembuatan jurnal ini tidak hanya menyelesaikan tugas , tetapi
bertujuan menambah pengetahuan dan wawasan kita yang berkaitan dengan Sistem
Ekresi Pada Hewan Dan Manusia. Kiranya jurnal ini bisa menambah pengetahuan
bagi pembaca . Meski begitu , penulis sadar bahwa jurnal ini perlu untuk
dilakukan perbaikan dan penyempurnaan . Untuk itu , saran dan kritik yang
membangun dari pembaca akan kami terima dengan senang hati.
Metro, 22 November 2016
Nida Shofiyah Ramadhani
C.
SUBTANSI KAJIAN
1. Pengertian Sistem Eksresi
2. Sistem Ekskresi Pada Hewan
3. Organ-Organ Pada Sistem Ekskresi
4. Kelainan dan Penyakit pada Sistem
Eksresi
D.
REVIEW PEMBELAJARAN
Sistem Eskresi pada Hewan dan Manusia
1. Pengertian Sistem Eksresi
Ekskresi
adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan lagi
oleh tubuh. Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan agar tidak menjadi racun
bagi tubuh. Zat-zat ini, antara lain CO2, garam-garam dan senyawa nitrogen yang
disebut urea. Sistem yang bertugas mengeluarkan zat-zat ini disebut sistem
ekskresi. Sistem ekskresi pada manusia dibentuk oleh beberapa organ, yaitu
ginjal, hati, paru-paru dan kulit.
Sistem ekskresi merupakan sistem pengeluaran
sisa metabolisme tubuh yang diserap dan diangkut oleh darah dan dikeluarkan
bersama urine, pernapasan dan keringat. Organ-organ ekskresi di dalam tubuh bekerja maksimal untuk
mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme yang tidak berguna dari dalam tubuh..
2. Sistem Ekskresi Pada Hewan
Hewan
juga melakukan metabolisme untuk melakukan aktifitas kehidupan.Metabolisme
menghasilkan zat sisa yang harus dieksresikan dari tubuh. Setiap hewan memiliki
cara yang berbeda untuk mengeksresikan sisa metabolisme.
a. Hewan sederhana (hewan berpori/porifera)
bagian tubuh yang digunakan untuk mengatur konsentrasi cairan tubuhnya cukup
dengan proses difusi dan osmosis langsung melalui membran sel.
b. Hewan bersel satu (misalnya Amoeba,
Paramaecium), bagian tubuh yang digunakan dalam osmoregulasi adalah vakuola
kontraktil melalui mekanisme difusi dan osmosis.
c. Hewan darat, osmoregulasi terjadi
melalui organ pengeluaran (ekskresi), berupa ginjal. Dalam hal ini ginjal
berperan sebagai organ ekskresi dan osmoregulasi.
Hewan
vertebrata dan invertebrata air (amfibi, ikan, serangga) fungsi osmoregulasi
melalui organ khusus seperti insang, kulit, bahkan usus.
3. Organ-Organ Pada Sistem Ekskresi
a.
Ginjal
(Ren)
Ginjal merupakan alat ekskresi utama
pada manusia. Ginjal berfungsi untuk mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme
yang mengandung nitrogen, seperti urea, dan ammonia. Selain itu, ginjal juga
berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat yang jumlahnya berlebihan, seperti vitamin
C yang terlalu banyak dalam tubuh, mempertahankan tekanan osmosis ekstraseluler,
dan mempertahankan keseimbangan asam dan basa.
·
Struktur
Ginjal
Ginjal manusia memiliki panjang
sekitar 10 cm dan bentuk seperti kacang merah, berjumlah sepasang, dan terletak
di sebelah kiri dan kanan tulang belakang. Tipe ginjal manusia adalah
metanefros yang tidak bersegmen dan memiliki glomerulus yang banyak. Ginjal
terdiri atas kulit ginjal, sumsum ginjal, dan rongga ginjal.
·
Kulit
ginjal (korteks)
Pada kulit ginjal banyak terdapat
badan malpighi yang berjumlah ± 1 juta. Badan malpighi terdiri atas glomerulus.
·
Sumsum
ginjal (medula)
Sumsum ginjal berupa badan-badan yang
berbentuk kerucut dan banyak mengandung saluran yang mengumpulkan urine yang
disebut tubulus kontortus.
·
Rongga
ginjal (pelvis renalis)
Di rongga ini bermuara saluran
pengumpul. Dari rongga tersebut, urine keluar dari saluran ureter menuju vesika
urinaria (kandung kemih). Dari kandung kemih, urine keluar tubuh melalui
saluran uretra.
Ginjal menyaring darah sebanyak 1.500
liter per hari, sehingga ada beberapa zat yang harus dibuang melalui alat
pengeluaran. Tahukah kamu zat-zat apa saja yang dibuang melalui ginjal? Urea,
amonia, dan air dibuang melalui ginjal berupa urine. Urine yang dihasilkan
dalam waktu satu hari lebih kurang 1,5 liter. Apa yang kamu ketahui tentang
urea, amonia, dan air? Kamu dapat menjelaskannya setelah mempelajari pembahasan
berikut.
·
Urea
Urea dibentuk oleh hati dari protein
yang tidak diperlukan darah. Urea terdiri atas zat nitrogen yang beracun bagi
darah sehingga harus dibuang. Proses pembuangan ini disebut dengan ekskresi.
·
Amonia
Amonia merupakan hasil dari perombakan
protein. Senyawa ini berbahaya bagi tubuh sehingga harus dikeluarkan secara
teratur melalui proses ekskresi.
·
Air
Air sangat penting dalam proses metabolisme
tubuh, tapi jika jumlah air terlalu berlebih akan membuat konsentrasi darah
menjadi tidak konstan. Untuk itu, kelebihan air harus dibuang supaya
keseimbangan konsentrasi darah terjaga. Proses ini disebut dengan osmoregulasi.
ü Pembentukan urine terjadi di ginjal.
Proses pembentukan urine adalah sebagai berikut.
Darah yang membawa sisa-sisa
metabolisme protein akan masuk ke ginjal melalui pembuluh darah menuju ke
glomerulus. Di dalam glomerulus terjadi peristiwa penyaringan terhadap zat-zat
yang terlarut dalam darah. Zat-zat yang dapat melewati saringan glomerulus
adalah zat-zat yang bermolekul kecil, seperti air, garam, amonia, urea, dan
gula, maka zat-zat tersebut disebut dengan filtranglomerulus. Filtranglomerulus
masuk ke kapsula Bowman dan ditampung. Kemudian filtraglomerulus tersebut akan
diteruskannke tubulus proksimal. Di dalam tubulus proksimal akan terjadi
penyerapan kembali terhadap zat-zat yang masih diperlukan, yaitu air, garam,
dan gula. Sedangkan zat-zat lainnya yang tidak diserap atau tidak dapat diserap
akan menjadi urine primer. Urine primer masuk ke dalam tubulus distal dan akan
terjadi augmentasi. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan augmentasi?
Augmentasi adalah penambahan zat-zat yang tidak diperlukan ke dalam urine
primer sehingga menjadi urine sekunder. Urine sekunder adalah urine
sesungguhnya. Urine sekunder ditampung di tubulus kolekta, kemudian diteruskan
ke uriter dan ditampung kembali di kantung kemih sebelum dikeluarkan dari tubuh
melalui uretra. Jumlah urine yang dikeluarkan dalam sehari rata-rata 1-2 liter,
tetapi dapat berubah tergantung dari jumlah cairan yang masuk. Urine yang
normal berwarna bening orange pucat tanpa endapan, baunya tajam (pesing),
sedikit asam terhadap lakmus (pH 6).
Pada orang sakit, urine bisa digunakan
sebagai indikator terjadinya gangguan di dalam tubuh. Karena setiap zat yang
tidak digunakan oleh sel dibuang melalui urine. Jika dalam urine terdapat
zat-zat yang masih berguna, ini berarti adanya kerusakan pada glomerulus atau tubulus.
Kerusakan tersebut juga bisa menyebabkan zat-zat racun akan kembali masuk ke
dalam tubuh.
b.
Kulit
(Integumen)
Kulit adalah lapisan jaringan yang
terdapat di permukaan tubuh. Pada permukaan kulit terdapat kelenjar keringat
yang mengekskresi zat-zat sisa. Zat-zat sisa yang dikeluarkan melalui pori-pori
kulit berupa keringat. Keringat tersusun dari air dan garam-garam mineral
terutama garam dapur (NaCl) yang merupakan hasil metabolisme protein.
Kulit merupakan jaringan yang terdapat
pada bagian luar tubuh. Kulit memiliki banyak fungsi karena di dalamnya
terdapat berbagai jaringan. Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu epidermis, dermis dan jaringan ikat bawah
kulit.
1)
Epidermis
(Kulit Ari)
Kulit ari adalah kulit yang paling
luar dan sangat tipis sekali. Kulit ari terdiri atas dua lapis, yaitu lapisan
tanduk dan lapisan malpighi.
·
Lapisan
Tanduk
Lapisan tanduk yaitu lapisan kulit ari
yang paling luar dan merupakan lapisan mati sehingga mudah mengelupas, tidak
memiliki inti, dan mengandung zat keratin. Lapisan ini akan selalu baru, jika
mengelupas tidak akan terasa sakit atau mengeluarkan darah karena tidak
terdapat pembuluh darah dan saraf.
·
Lapisan
Malpighi
Lapisan malpighi merupakan kulit ari
yang berada di bawah lapisan kulit tanduk. Lapisan ini tersusun dari sel-sel
hidup yang selalu membelah diri. Pada lapisan ini terdapat pembuluh kapiler
yang berperan untuk penyampaian nutrisi. Sel-sel yang hidup tersebut mengandung
melanin. Melanin adalah pigmen sel yang mewarnai kulit dan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar
matahari. Produksi melanin akan meningkat jika terlalu banyak mendapatkan sinar
matahari sehingga warna kulit akan menjadi lebih gelap. Pigmen lainnya adalah
keratin. Jika pigmen keratin dan melanin bergabung, maka warna kulit menjadi
kekuningan. Bila lapisan malpighinya tidak mengandung pigmen, maka orang
tersebut dinamakan albino. Setiap orang memiliki pigmen yang berbeda-beda
sehingga ditemukan bermacam-macam warna kulit seperti warna putih, sawo matang,
kuning langsat, dan hitam.
2)
Dermis
(Kulit Jangat)
Kulit jangat atau dermis merupakan
lapisan kedua dari kulit. Batas dengan epidermis dilapisi oleh membran basalis.
Dermis lebih tebal dari pada epidermis. Dermis mempunyai serabut elastik yang
memungkinkan kulit merenggang pada saat orang bertambah gemuk, dan kulit
bergelambir pada saat orang menjadi kurus.
Pada lapisan dalam dermis akan
ditemui:
Pembuluh kapiler, berfungsi untuk
menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit. Kelenjar keringat
(glandula sudorifera), tersebar diseluruh kulit dan berfungsi untuk
menghasilkan keringat. Kelenjar minyak (glandula sebaceae), berfungsi untuk
menghasilkan minyak supaya kulit dan rambut tidak kering dan mengkerut. Kantong
rambut, memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar minyak rambut. Pada saat
dingin dan rasa takut, rambut yang ada di tubuh kita terasa berdiri. Hal ini
disebabkan karena di dekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi
menegakkan rambut. Kumpulan saraf rasa nyeri, saraf rasa panas, saraf rasa
dingin, dan saraf sentuhan.
3)
Jaringan
Ikat Bawah Kulit
Jaringan ikat bawah kulit berada di
bawah dermis. Jaringan ini tidak memiliki pembatas yang jelas dengan dermis,
sebagai patokannya adalah mulainya terdapat sel lemak. Pada lapisan kulit ini
banyak terdapat lemak. Apa fungsi dari lapisan lemak tersebut? Lapisan lemak
berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap benturan, menahan panas tubuh, dan
sebagai sumber energi cadangan.
Kamu telah mengenal bagian-bagian dari
kulit. Tahukah kamu apa fungsi dari kulit? Selain sebagai tempat pengeluaran,
kulit juga berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh, tempat pembentukan vitamin D
dari provitamin D, tempat menyimpan kelebihan lemak, sebagai pelindung, dan
indera peraba. Dengan adanya berbagai jaringan yang terdapat di dalamnya, maka
kulit dapat berfungsi sebagai:
·
Indra
peraba dan perasa. Pada lapisan dermis terdapat kumpulan saraf yang bisa
menangkap rangsangan berupa suhu, nyeri, dan tekanan. Rangsangan tersebut akan
disampaikan ke otak sebagai pusat informasi sehingga kita dapat mengetahui apa
yang kita sentuh.
·
Pelindung
tubuh terhadap luka dan kuman. Kulit melindungi tubuh dari gangguan fisik
berupa tekanan, dan gangguan yang bersifat kimia. Selain itu, kulit juga
melindungi tubuh dari gangguan yang bersifat biologis, seperti serangan bakteri
dan jamur. Kulit juga menjaga tubuh supaya tidak kehilangan banyak air dan
melindungi tubuh dari sinar ultraviolet.
·
Tempat
pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet cahaya
matahari. Di dalam kulit terdapat provitamin D yang dapat diubah menjadi
vitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet matahari pada waktu pagi hari.
Vitamin D sangat penting untuk pembentukan tulang.
·
Penyimpan
kelebihan lemak. Kulit dan jaringan bagian bawah bekerja sebagai tempat
penyimpanan air. Jaringan adipose di bawah kulit sebagai tempat penyimpanan
lemak. Cadangan lemak dapat dibakar sehingga menghasilkan panas dan energi
untuk mengatasi udara dingin. Untuk itulah, biasanya orang yang memiliki banyak lemak atau orang
gemuk lebih tahan dengan udara dingin.
·
Pengatur
suhu tubuh. Pada waktu tubuh dalam keadaan panas, pembuluh darah akan melebar
dan mengeluarkan panas ke udara, dan air banyak dikeluarkan dalam bentuk
keringat. Demikian suhu tubuh akan turun. Cara pelepasan panas dari kulit bisa
juga terjadi dengan pengaliran panas dari benda yang disentuh, misalnya
menyentuh pakaian.
c.
Paru-paru
(Pulmo)
Pembahasan tentang organ paru-paru
sudah banyak dibahas pada pokok bahasan sistem pernapasan. Selain berfungsi
sebagai alat pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi. Paru-paru
adalah organ yang bertindak sebagai alat pernapasan. Selain itu paru-paru juga
bertindak sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan karbondioksida dan uap air.
Kedua zat ini harus dikeluarkan supaya tidak mengganggu fungsi tubuh. Paru-paru
terletak di dalam rongga dada dan bagian bawahnya menempel pada diafragma. Paru-paru
termasuk organ pengeluaran karena udara pernapasan yang dikeluarkan mengandung
karbondioksida dan air yang dihasilkan dari kegiatan sel. Keluarnya air bisa
dilihat ketika kamu bernapas dalam udara dingin berupa kabut. Setiap hari tubuh
melepaskan kurang lebih 350 ml air dalam
bentuk uap air melalui sistem pernapasan. Karbondioksida dan uap air berdifusi
dari permukaan alveolus paru-paru yang lembab. Pada manusia paru-paru merupakan
satu-satunya organ ekskresi bagi CO2. Air yang dibuang melalui paru-paru
berasal dari aktivitas metabolisme yang merupakan zat buangan dari respirasi.
Asal dan jumlah air yang dikeluarkan dari paru-paru tidak begitu penting karena
tubuh mengandung air yang jumlahnya relatif banyak.
d.
Hati
(Hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar pada
manusia, warnanya merah tua, dan beratnya sekitar 2 kg pada orang dewasa. Hati
dapat dikatakan sebagai alat sekresi dan
ekskresi. Mengapa hati dapat dikatakan sebagai alat sekresi? Hati menghasilkan
empedu. Oleh karena itu, hati sebagai alat sekresi. Hati dikatakan sebagai alat
ekskresi karena empedu yang dikeluarkan mengandung zat sisa yang berasal dari
sel darah merah yang rusak dan dihancurkan di dalam limpa. Intinya ialah hati
mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dibuat mudah untuk ekskresi kedalam
empedu dan urine.
Di dalam hati, sel-sel darah merah
akan dipecah menjadi hemin dan globin. Hemin akan diubah menjadi zat warna
empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin. Zat warna empedu keluar bersama feses
dan urine, dan akan memberi warna pada feses dan urine manjadi berwarna kuning.
Hati ikut berperan dalam sistem pengeluaran karena sel-sel hati berfungsi
sebagai tempat perombakan sel-sel darah merah
dan menguraikan hameglobin sehingga menghasilkan zat warna empedu
(bilirubin). Zat warna empedu ini dikeluarkan ke dalam urin dan feses. Hati
juga berperan dalam pembentukan urea dari amonia, yang kemudian dikeluarkan
lewat ginjal bersama urin.
·
Menghasilkan
getah empedu
Getah empedu dihasilkan dari hasil
perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung di dalam kantung empedu
kemudiandisalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu pada dasarnya terdiri atas dua
komponen yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi dalam
proses pencernaan makanan yaitu untuk mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna
empedu tidak berfungsi sehingga harus diekskresikan. Zat warna empedu yang
diekskresikan ke usus 12 jari, sebagian menjadi sterkobilin, yaitu zat yang
mewarnai feses dan beberapa diserap kembali oleh darah dibuang melalui ginjal
sehingga membuat warna pada urine yang disebut urobilin. Kedua zat ini
mengakibatkan warna feses dan urine kuning kecoklatan.
·
Menghasilkan
urea
Urea adalah salah satu zat hasil
perombakan protein. Karena zat ini beracun bagi tubuh maka harus dibuang keluar
tubuh. Dari hati urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.
Selain berfungsi sebagai alat pengeluaran, hati juga mempunyai fungsi lain yang
berguna bagi tubuh antara lain:
a)
Menyimpan
gula dalam bentuk glikogen,
b)
Menawarkan
racun,
c)
Membuat
vitamin A yang berasal dari provitamin A,
d)
Mengatur
kadar gula dalam darah,
e)
Membuat
fibrinogen serta protombin,
f)
Menghasilkan
zat warna empedu, dan
g)
Tempat
pembentukan urea.
v Kelainan dan Penyakit pada Sistem
Eksresi
·
Penyakit
pada ginjal
a)
Diabetes
Melitus (kencing manis); Penyakit ini ditandai oleh adanya kandungan gula yang
tinggi dalam darah dan zat-zat keton serta asam akibat kekurangan hormon
insuli.
b)
Diabetes
insipidus; merupakan penyakit yang ditandai sengan pengeluaran urine yang
berlebihan karena kekurangan hormon antidiuretik (ADH).
c)
Batu
Ginjal; penyakit yang disebabkan oleh adanya endapan garan kalsium, fosfat,
atau asam urat urine di dalam rongga ginjal, salauran ginjal atau di dalam
kandung kemih.
d)
Gagal
ginjal; suatu penyakit dimana fungsi ginjal menurun secara perlahan hingga
ginjal tak mampu lagi berfungsi dan menyebabkan penimbunan limbah metabolisme
di dalam darah.
e)
Albuminuria;
adalah penyakit yang ditandai oleh adanya molekul albumin dan protein laindalam
urine.
f)
Hematuria
dan nefritis ; penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine.
·
Penyakit
pada hati
a)
Hepatitis
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang dan menyebabkan
peradangan sertamerusak sel-sel hati.
b)
Sirosis;
penyakit hati kronis dan menyebabkan guratan pada hati sehingga hati menjadi
tidak berfungsi.
·
Penyakit
pada paru-paru
a)
TBC
yaitusuatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Micobacterium tuberkulosis
b)
Asma
atau sesak napas yaitu kelainan karena penyumbatan saluran pernapasan
c)
Kanker
paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang salah satunya disebabkan oleh
kebiasaan merokok.
d)
Empisema,
yaitu penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darah dalam paru-paru
terisi udara.
·
Penyakit
pada kulit
a)
Kanker
kulit, yaitu penyakit yang disebabkan oleh sinar ultraviolet
b)
Psioriasisyaitu
penyakit dengan gejala antara lain kulit kemerahan dan bersisik
c)
Skabies
yaitu penyakit yang disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil
d)
Jerawat,
yaitu gangguan umum yang bersifatkronis pada kelenjar minyak
e)
Eksim
yaitu penyakit kulit yang disebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan dan
bersisi
E. Kesimpulan
Ekskresi adalah proses pembebasan
sisa-sisa metabolisme dari tubuh. Alat-alat tubuh yang berfungsi dalam hal
ekskresi secara bersama-sama disebut sistem ekskresi.
1. Sistem Ekskresi Pada Hewan
Hewan juga melakukan metabolisme untuk
melakukan aktifitas kehidupan.Metabolisme menghasilkan zat yang harus
diekskresikan dari tubuh. Setiap hewan memiliki cara yang berbeda untuk
mengekskresikan sisa metabolisme. Pada hewan invertebrata belum terdapat sistem
ekskresi.Akan tetapi, sisa-sisa metabolisme harus dikeluarkan dari dalam tubuh
organisme. Untuk itu, hewan invertebrata memiliki alat dan cara ekskresi
tersendiri.
Alat ekskresi yang utama pada
vertebrata adalah ginjal (ren).
2. Sistem Ekskresi Pada Manusia
Tubuh manusia mempunyai beberapa
sistem ekskresi, diantaranya Ginjal merupakan alat tubuh yang mempunyai fungsi
spesifik untuk ekskresi sisa metabolisme yang mengandung nitrogen.Banyak
sedikitnya urin seseorang yang dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh
zat-zat diuretik, suhu, volume larutan dan emosi. Ginjal manusia dapat
mengalami gangguan dan kelainan, antara lain karena serangan bakteri, tumor,
abnormalitas bentuk ginjal, atau pembentukan batu ginjal. Kelainan dan gangguan
fungsi ginjal antara lain nefritis, batu ginjal, albuminuria, glikosuria,
hematuria, ketoses, diabetes melitus, diabetes insipidus.
0 Response to "Jurnal Telaah Sistem Sekresi Pada Hewan dan Manusia"
Posting Komentar