sistem peredaran darah dan sistem transpor tumbuhan
Nama
: Eka Setia Budi
NPM
: 15320053
Prodi/Kelas
: Pendidikan Biologi/B
Semester
: 3
A. Kata Pengantar
Assalmu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur atas
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan jurnal belajar ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Telaah Biologi SMP yang diampu Dr. Muhfahroyin, S. Pd. , M. T.
A. dan Agil Lepiyanto, S. Pd., M. Pd. .
Jurnal ini berisi materi
yang telah disampaikan kelompok 3 pada pertemuan ke-8 tentang sistem peradaran
darah manusia dan transportasi tumbuahan. Penulis menyadari bahwa jurnal
belajar ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
jurnal belajar ini.
Akhir kata, penulis
sampaikan terimakasih kepada semua. Semoga jurnal belajar ini mampu menambah
ilmu untuk pembaca dan semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
penulis. Amin.
Wassalmu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
B.
Substansi
Kajian
Adapun substansi kajian yang
disampaikan yaitu:
1.
Sistem
peredaran darah pada manusia
a.
Darah
b.
Pembuluh
darah
c.
Jantung
2. Gangguan sistem peredaran darah pada
manusia
3. Transportasi pada tumuhan
a.
Sistem
transportasi pada tumbuhan secara ekstravaskuler
b.
Sistem
transportasi pada tumbuhan secara intravaskuler
C.
Review
Pembelajaran
Standar
Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam
kehidupan.
2. Memahami sistem dalam kehidupan
tumbuhan.
Kompetensi
Dasar
1.6 Mendeskripsikan
sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
2.1 Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
1. Darah
Darah
merupakan komponen vital yang mutlak dimiliki oleh setipmaksluk hidup, karena
tanpa darah makhluk hidup tidak dapat hidup. Manusia memiliki 8% komponen darah
dari berat tubuhnya. Macam-macam sel darah antara lain: eritrosit, leukosit
serta trombosit. Leukosit merupakan salah satu komponen darah yang sering
disebut dengan sel darah merah, leukosit merupakan komponen dari darah yang
sering disebut sel darah putih, sedangkan trombosit merupakan komponen darah
yang sering disebut dengan darah pembeku. Berikut penjelasan tentang macal-macam
sel darah dan fungsinya:
a.
Eritrosit
atau Sel darah merah
Eritrosit atau Sel darah merah merupakan komponen darah terbesar
dibandingkan komponen lainnya. Jumlahnya kira-kira sekitar 5 juta/mm3 darah.
Sel darah merah memiliki bentuk cakram dan memiliki cekungan ditengahnya.
Memiliki diameter sekitar 75 nm dan ketebalannya sekitar 2nm. Sel darah merah
diproduksi didalam sumsum tulang belakang, proses pembentukan ini dinamakan
eritroblast. Sedangkan embrio darah diproduksi di hati atau limpa. Sel
darah merah memiliki warna merah, warna ini dipengaruhi oleh sebuah pigmen yang
dinamakan hemoglobin, yang merupakan sebuah protein yang tersusun dari hemin
serta globin. Hemin didalam darah mengandung zat besi yang membantu dalam
pengikana oksigen dan mengangkutnya ke seluruh tubuh.
Oksigen yang telah diikat ini dinamakan oksihemoglobin. Sel darah merah yang
diproduksi disebut eritropoisis. Pembentukan ini dirangsang oleh sebuah hormon
yang bernama hormon eritropoietin. Sel darah merah memiliki umur selama 120
hari, lebih dari Sel darah merah memiliki umur selama 120 hari, lebih dari itu
sel darah merah akan rusak dan dihanti dengan sel darah merah yang baru.
b. Leukosit atau Sel darah putih
Leukosit atau Sel darah
putih merupakan salah satu komponen darah yag berperan untuk melindungi tubuh
dari serangan berbagai macam penyakit. Pada orang dewasa, sel darah putih
berjumlah berkisar 6-9 ribu/mm3. Jumlah ini akan berubah-ubah tergantung bibit
penyakit yang akan menyerang. Pembentukan sel darah putih berada di dalam
sumsum tulang belakang, limfe serta kelenjar limfe. Susunannya terdiri dari
agranulositserta granulosit. Granulosit memiliki sifat Granulosit memiliki
sifat yang netral serta memiliki sifat fagositosis terhadap eritrosit,
macam-macam kuman, serta jaringan-jaringan yang telah mati.
c. Trombosit atau sel pembeku darah
Trombosit atau sel pembeku darah merupakan sel yang
berfungsi menghentikan atau membekukan darah apabila terjadi pendarahan yang
diakibatkan oleh suatu luka. Dalam bagian tubuh yang luka akan dibentuk sebuah
jaring-jaring yang disebut dengan benang fibrin. Disaat terjadi luka, darah
akan memacar keluar dari saluran pembuluh darah, hal tersebut membuat trombosit
yang terkandung dalam darah akan ikut keluar dan dan menyentuh permukaan kulit
yang luka sehingga trombosit akan mengeluarkan enzin yang dinamakan dengan
enzim trombokinase. Enzim ini akan akan memasuki plasma darah dan mengubahnya
menjadi enzimaktif yang dinamakan trombin. Trombin inilah yang akan
menajdadikan fibrinogen menjadi benangfibrin yang akan menutupi luka.
d. Plasma
darah
Plasma darah merupakan cairan yang
berwama kuning jernih. Plasma darah mengandung 90% air dan larutan
bermacam-macam zat sejumlah 7—10%. Zat-zat yang terkandung di dalam plasma
darah, antara lain sari makanan, hormon, enzim, mineral, antibodi, dan zat-zat
sisa (misalnya CO2 dan sisa pembongkaran protein).
Sisa-sisa makanan tersebut diseráp dan usus halus. Mineral-mineral di dalam
plasma darah terdapat dalam bentuk garam mineral. Fungsi garam-garam mineral
ialah untuk mengatur tekanan osmotik dan pH darah. Protein yang terdapat dalam
darah (protein darah) terdiri atas albumin, globulin, dan fibrinogen.
2. Pembuluh darah
Menurut arah alirannya,
pembuluh darah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:pembuluh nadi (arteri) dan
pembuluh balik (vena) Pembuluh nadi (arteri), merupakan pembuluh yang
mengalirkan darah keluar jantung. Pembuluh balik (vena), merupakan pembuluh
yang mengalirkan darah menuju masuk ke dalam jantung. Untuk mengetahui lebih
jelas tentang pembuluh nadi (arteri) dan Pembuluh balik (vena), mari kita lihat
pembahasannya yang dirangkum menjadi Macam-Macam Pemubuluh Darah, Seperti
dibawah ini...
a. Pembuluh Nadi (arteri).
Arteri merupakan
pembuluh yang membawa darah keluar jantung. Letak arteri agak ke dalam dan
permukaan tubuh. Jika arteri terluka, darah akan memancar keluar. Pembuluh ini
memiliki lapisan elastis yang tebal, sehingga mampu menahan tekanan darah yang
berasal dan jantung. Denyutnya terasa hanya pada bagian tubuh tertentu,
misalnya di pergelangan tangan atau daerah leher, dan mempunyai satu katup
dekat jantung. Katup ini berfungsi untuk menjaga agar darah tidak
mengalir kembali ke dalam bilik jantung. Pembuluh nadi yang berpangkal pada
bulik kiri dan kanan jantung disebut aorta (pembuluh nadi utama). Aorta
bilik kiri akan mengangkut darah bersih yang kaya oksigen. Aorta bilik kiri
akan bercabang menjadi arteri dan yang terkecil disebut arteriole. Aorta
bilik kanan akan bercabang dua menjadi pembuluh nadi paru-paru kanan dan kiri (arteri
pulmonalis). Pembuluh nadi ini membawa darah kotor yang kaya karbon
dioksida
.
b. Pembuluh Balik (Vena)
Vena mempunyai lapisan
elastis yang lebih tipis dan arteri, sehingga tidak sekuat dan selentur arteri.
Pembuluh ini terletak dekat permukaan kulit, tampak kebirubiruan, denyutnya
tidak terasa, jika terluka, darah tidak memancar keluar, dan memiliki katup
sepanjang pembuluh. Katup ini berfungsi agar aliran darah berlangsung
satu arah dan menjaga agar darah tetap mengalir karena tidak adanya pompa pada
aliran darah di vena. Pembuluh balik terdiri atas pembuluh balik besar dan
pembuluh balik paru paru. Pembuluh balik besar mengangkut darah yang berasal
dan seluruh tubuh menuju serambi kanan jantung. Pembuluh ini membawa darah yang
kaya karbon dioksida. Pembuluh balik besar ada dua macam, yaitu
1) pembuluh balik besar atas (vena
cava superior)
2) pembuluh balik besar bawah (vena
cava inferior).
Vena cava superior berfungsi mengangkut darah yang
berasal dan kepala dan tangan ke serambi kanan jantung. Pembuluh balik besar
bawah bertugas untuk mengangkut darah yang berasal dan tubuh dan kaki ke
serambi kanan jantung. Pembuluh balik besar bercabang-cabang menjadi pembuluh
balik yang lebih kecil (vena), kemudian bercabang-cabang sampai paling kecil
yang disebut venule. Pembuluh balik paru-paru (Vena Pulmonalis) terdiri
atas pembuluh balik paru-paru kanan dan kiri. Pembuluh balik paru-paru kiri
mengangkut darah dari paru-paru kiri. Pembuluh balik paru-paru kanan mengangkut
darah dari paru-paru kanan. Keduanya akan bersatu menuju serambi kiri jantung.Pembuluh
ini mengangkut darah yang kaya oksigen.
c. Pembuluh Kapiler
Arteri terkecil
(arteriole) dan vena terkecil (venule) dihubungkan oleh pembuluh
kapiler. Kapiler sangat halus berdinding tipis karena hanya teridir atas
selapis sel, dan berukuran sangat kecil sekitar 7,5 mikron. Kapiler inilah yang
berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh.
3. Jantung
Jantung merupakan organ tubuh yang berfungsi
sebagai pemompa darah ke saluran tubuh. Janting tersusun dari otot-otot
jantung, jantung berukuran kurang lebih satu kepalan tangan kanan dengan berat
250-300 gram. Dinding jantung tersusun atas tiga lapisan yaitu perikarpium,
miokarpium, dan endokarpium. Perikarpium adalah lapisan luar sebagai pembungkus
jantung. Perikarpium adalah laposan tengah yang yerdiri dari otot jantung. Otot
ini bekarja secara tidak sadar dan tidak pernah lelah. Endokarpium adalah
lapisan yang berada di bagian dalam. Lapisan ini membatasi otot dengan serambi
dan ventrikel.
Dua rongga atas yang
disebut dengan serambi (atrium) dan dua rongga bawah yang
disebut bilik (ventrikel). Jantung memiliki tiga katup yaitu
katup vena semilunair yang terletak pada pangkal aorta(arteri besar), katup valvula
bikuspidalis yang terletak antara bilik (ventrikel) kiri dan serambi
(atrium) kiri, serta valvula trikuspidalis yang terletak antara bilik
(ventrikel) kanan dan serambi (atrium) kanan.
Saluran yang keluar dari jantung
disebut arteri. Arteri yang berhubungan langsung dengan jantung yaitu arteri pulmonalis
dan aorta. Arteri pulmonalis membawa darah kaya
CO2 menuju paru-paru dan aorta adalah arteri terbesar yang
mengalirkan darah dari jantung(bilik/ventrikel kiri) menuju ke seluruh
tubuh.
Saluran yang menuju ke jantung
disebut vena. Pada jantung terdapat tiga buah vena yang berhubungan
langsung dengan jantung atrium yaitu vena cava superior, vena cava inferior dan
vena pulmonalis. Vena cava superior adalah vena yang membawa darah
dari organ tubuh bagian atas menuju ke jantung, vena cava
inferior adalah vena yang membawa darah dari organ tubuh bagian bawah
menuju ke jantung dan vena pulmonalis adalah vena yang membawa
darah kaya oksigen dari paru-paru menuju ke jantung.
4. Kelainan
pada sistem peredaran darah
Kelainan pada sistem
peredaran darah manusia dapat terjadi karena bawaan sejak lahir, kecelakaan,
dan penyakit tertentu. Kelainan pada sistem peredaran manusia adalah
1.
Anemia, merupakan
kondisi kekurangan jumlah sel darah merah atau hemoglobin.
2.
Leukimia, terjadi
karena sel darah putih aktif membelah sehingga produksi leukosit terlalu
banyak.
3.
Hemofilia yaitu
penyakit darah yang sukar membeku.
4.
Varises, merupakan
pelebaran vena akibat tidak lancarnya aliran darah menuju jantung.
5.
Tekanan darah tinggi
(hipertensi), terjadi jika sistol darah lebih tinggi dari 120 mmHg dan tekanan
diastolnya lebih tinggi dari 80 mmHg.
6.
Tekanan darah rendah
(hipotensi), terjadi jika sistol darah kurang dari 120 mmHg dan tekanan
diastolnya kurang dari 80 mmHg.
7.
Polisitemia, itandai
dengan meningkatnya eritrosit melebihi normal, sehingga darah menjadi kental
dan menurukan kecepatana aliran darah.
5. Transportasi pada Tumbuhan
Tumbuhan memerlukan
berbagai macam zat untuk kelangsungan hidupnya. Zat-zat tersebut sebagian besar
diambil dari lingkungan, misalnya mineral, air, karbon dioksida, dan oksigen.
Tumbuhan tingkat tinggi mengambil oksigen dan karbon dioksida melalui daun. Air
dan garam-garam mineral diserap oleh tumbuhan dari dalam tanah melalui
rambut-rambut akar yang terdapat pada epidermis akar. Tumbuhan mengambil air,
karbon dioksida, dan oksigen dengan cara difusi, osmosis, dan transpor aktif.
Tumbuhan membutuhkan
air sepanjang hidupnya. Setelah diserap akar, air digunakan dalam semua reaksi
kimia, mengangkut zat hara, membangun turgor, dan akhirnya keluar dari daun
sebagai uap atau air. Tumbuhan mempunyai sistem pengangkutan (transportasi) air
dan garam mineral yang diperoleh dari tanah agar air tetap tersedia.
Proses transportasi
pada tumbuhan tingkat tinggi menggunakan dua macam cara pengangkutan air dan
garam mineral yang diperoleh dari tanah, yaitu ekstravaskular dan
intravaskular. Pengangkutan ekstravaskular adalah pengangkutan di luar berkas
pembuluh. Pengangkutan ini bergerak dari permukaan akar menuju ke bagian-bagian
yang letaknya lebih dalam dan menuju ke berkas pembuluh. Sementara itu,
pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh dari
akar menuju bagian atas tumbuhan.
a.
Sistem Transportasi
pada Tumbuhan Secara Ekstravaskuler
Transportasi tumbuhan
secara ekstravaskuler yaitu, air akan masuk melalui sel epidermis akar kemudian
bergerak di antara sel-sel korteks. Air harus melewati sitoplasma sel-sel
endodermis untuk memasuki silinder pusat (stele). Setelah sampai di stele, air
akan bergerak bebas di antara sel-sel. Cara transportasi dalam pengangkutan air
dan mineral secara ekstravaskular ada dua macam, yaitu apoplas dan simplas.
Sistem transportasi
pada tumbuhan dengan cara apoplas adalah menyusupnya air tanah secara difusi
bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tidak hidup dari tumbuhan,
misalnya dinding sel dan ruang-ruang antarsel. Transportasi apoplas tidak dapat
terjadi saat melewati endodermis sebab dalam sel-sel endodermis terdapat pita
kaspari yang menghalangi air masuk ke dalam xilem. Pita kaspari ini terbentuk
dari zat suberin (gabus) dan lignin. Oleh karena itu, apoplas dapat terjadi di
semua bagian kecuali endodermis. Air yang menuju endodermis ditranspor secara
simplas melalui sel peresap.
Sistem transportasi
pada tumbuhan dengan cara simplas adalah bergeraknya air tanah dan zat terlarut
melalui bagian hidup dari sel tumbuhan. Pada sistem simplas ini perpindahan
terjadi secara osmosis dan transpor aktif melalui plasmodesmata. Transportasi
simplas dimulai dari sel-sel rambut akar ke sel-sel parenkim korteks yang
berlapis-lapis, sel-sel endodermis, sel-sel perisikel, dan akhirnya ke berkas
pembuluh kayu atau xilem. Pengangkutan mineral melalui transpor aktif. Mineral
mampu masuk ke dalam akar karena melawan gradien konsentrasi, yaitu dari daerah
berkonsentrasi rendah ke daerah berkonsentrasi tinggi.
2. Sistem Transportasi
Pada Tumbuhan Secara Intravaskular
Pengangkutan
intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh (xilem) dari akar
menuju bagian atas tumbuhan. Pengangkutan air dan mineral dimulai dari xilem
akar ke xilem batang menuju xilem tangkai daun dan ke xilem tulang daun. Pada
tulang daun terdapat ikatan pembuluh. Air dari xilem tulang daun ini masuk ke
sel-sel bunga karang pada mesofil. Setelah mencapai sel-sel bunga karang, air
dan garam-garam mineral disimpan untuk digunakan dalam proses fotosintesis dan
transportasi.
D. Kesimpulan
Darah tersusun dari plasma darah, sel darah merah
(untuk mengikat oksigen), sel darah putih (sistem peredaran darah) dan keping
darah (untuk pembekuan darah). Pembuluh darah tersusun dari 3 yaitu arteri
(membawa darah ke luar daun), vena (membawa darah ke jantung) dan kapiler darah
(menghubungakan vena dan arteri). Jantung
tersusun dari perikarpium, miokarpium, endekarpium. Proses transportasi
pada tumbuhan tingkat tinggi menggunakan dua macam cara pengangkutan air dan
garam mineral yang diperoleh dari tanah, yaitu ekstravaskular dan
intravaskular. Pengangkutan ekstravaskular adalah pengangkutan di luar berkas
pembuluh. Pengangkutan ini bergerak dari permukaan akar menuju ke bagian-bagian
yang letaknya lebih dalam dan menuju ke berkas pembuluh. Sedangakn,
pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh dari
akar menuju bagian atas tumbuhan.
kunjungi juga :
um.metro.ac.id
biologi.fkip.ummetro.ac.id
kunjungi juga :
um.metro.ac.id
biologi.fkip.ummetro.ac.id
0 Response to "sistem peredaran darah dan sistem transpor tumbuhan"
Posting Komentar