pewarisan sifat
Pewarisan Sifat ( Pertemuan ke-12)
Nama
: Ella Subella
NPM
: 15320041
Prodi/Kelas
: Pendidikan Biologi/B
Semester
: 3
Kata
Pengantar
Assalmu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur
atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan jurnal belajar ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Telaah Biologi SMP yang diampu Dr.
Muhfahroyin, S. Pd. , M. T. A. dan Agil Lepiyanto, S. Pd., M. Pd. .
Jurnal ini
berisi materi yang telah disampaikan kelompok 5 pada pertemuan ke- 13 tentang ”Pewarisan Sifat”. Penulis menyadari bahwa jurnal belajar ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan jurnal belajar ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terimakasih kepada semua. Semoga jurnal
belajar ini mampu menambah ilmu untuk pembaca dan semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha penulis. Amin.
Wassalmu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Metro, 18
Desember 2016
Penulis
Substansi
Kajian
Adapun
substansi kajiannya yaitu
A.
Pengertian
Pewarisan Sifat
B.
Istilah-istilah
dalam Hereditas
C.
Gen dan
Kromosom
D.
Hukum
Penurunan Sifat Mendel
E.
Penurunan
Sifat pada Manusia
Review
Pembelajaran
A. Pengertian
Pewarisan Sifat
Hereditas adalah penurunan sifat
dari induk kepada keturunannya. Dimana keturunan yang dihasilkandari perkawinan
antar individu mempunyai perbandingan fenotip maupun genotip yang mengikuti
aturan tertentu. Aturan-aturan dalam pewarisan sifat ini disebut pola-pola
hereditas.
B. Istilah-Istilah
dalam Hereditas
1. Sel Haploid
dan Diploid
Sel diploid yaitu sel yang memiliki kromosom dalam
keadaan berpasangan atau sel yang memiliki dua set atau dua perangkat kromosom.
contohnya sel tubuh manusia memiliki 46 buah kromosom yang selalu dalam keadaan
berpasangan sehingga disebut diploid (2n). Sedangkan, sel haploid (n) yaitu sel
yang kromosomnya tidak berpasangan. Contohnya sel kelamin manusia, hal ini
terjadi karena pada saat pembentukan sel kelamin, sel induk yang bersifat
diploid membelah secara meiosis, sehingga sel kelamin anaknya hanya mewarisi
setengah dari kromosom induknya.
2. Genotip
Genotipe adalah susunan gen yang
menentukan sifat dasar suatu makhluk hidup dan bersifat tetap. Dalam genetika
genotip ditulis dengan menggunakan simbol huruf dari huruf paling depan dari
sifat yang dimiliki oleh individu. Setiap karakter sifat yang dimiliki oleh
suatu individu dikendalikan oleh sepasang gen yang membentuk alel. Sehingga
dalam genetika simbol genotip ditulis dengan dua huruf. Jika sifat tersebut
dominan, maka penulisannya menggunakan huruf kapital dan jika sifatnya resesif
ditulis dengan huruf kecil. Genotip yang memiliki pasangan alel sama, misalnya
AA atau aa, merupakan pasangan alel yang homozigot. Individu dengan genotip AA
disebut homozigot dominan, sedangkan individu dengan genotip aa disebut
homozigot resesif . Genotip yang memiliki pasangan alel berbeda misalnya Bb,
merupakan pasangan alel heterozigot.
3. Fenotip
Fenotip adalah sifat yang tampak
pada suatu individu dan dapat diamati dengan panca indra, misalnya warna bunga
ungu, rambut lurus, tubuh tinggi, buah rasa manis, dan sebagainya. Fenotip
merupakan perpaduan dari genotip dan faktor lingkungan. Sehingga suatu individu
dengan fenotip sama belum tentu mempunyai genotip sama.
4. Sifat
dominan
Gen dikatakan dominan apabila gen tersebut bersama
dengan gen lain (gen pasangannya), akan menutup sifat gen pasangannya. Dalam
persilangan gen, dominan ditulis dengan huruf besar.
5. Sifat
Resesif
Gen dikatakan resesif apabila
berpasangan dengan gen lain yang dominan ia akan tertutup sifatnya (tidak
muncul) tetapi jika ia bersama gen resesif lainnya (alelanya) sifatnya akan
muncul. Dalam genetika gen resesif ditulis dengan huruf kecil.
6. Intermediet
Intermediet adalah sifat suatu individu yang merupakan
gabungan dari sifat kedua induknya. Hal ini dapat terjadi karena sifat kedua
induk yang muncul sama kuat. Misalnya bunga warna merah disilangkan dengan
bunga warna putih, menghasilkan keturunan berwarna merah muda.
7. Hibrid
Hibrid adalah hasil perkawinan antara dua individu
yang memiliki sifat beda. Bila individu tersebut memiliki satu sifat beda
disebut monohibrid, dua sifat beda disebut dihibrid, tiga sifat beda trihibrid,
dan sebagainya.
8. Alel
Adalah gen yang merupakan pasangan dari bentuk
alternatif terhadap sesamanya dan terletak pada lokus yang bersesuaian pada
kromosom homolog. Contoh : Bb, B adalah alel dari b, dan b adalah alel dari B.
9. Parental dan
Filial
Parental adalah individu yang
merupakan induk, biasanya diberi notasi P. Sedangkan, filial adalah keturunan
yang dihasilkan dari persilangan dua induk dan biasanya diberi notasi F.
C. Gen dan
Kromosom
Gen merupakan substansi hereditas yang
terdiri atas senyawa kimia tertentu, yang menentukan sifat individu. Gen
mempunyai peranan penting dalam mengatur pertumbuhan sifat-sifat keturunan.
Misalnya pertumbuhan bentuk dan warna rambut, susunan darah, kulit, dan
sebagainya.
Morgan, seorang ahli genetika dari
Amerika menemukan bahwa faktor-faktor keturunan yang dinamakan gen tersimpan di
dalam lokus yang khas di dalam kromosom. Gen-gen terletak pada kromosom secara
teratur dalam satu deretan secara linier dan lurus berurutan. Dengan menggunakan
simbol, kromosom dapat digambarkan sebagai garis panjang vertikal dan gen-gen
sebagai garis pendek horizontal pada garis vertikal tersebut. Karena letak gen
yang linier dan lurus berurutan, maka secara simbolik dapat dilukiskan pula
garis-garis pendek horizontal (gen-gen) tersebut berderetan.
2. Kromosom
Kromosom adalah benang-benang halus
yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetis kepada keturunannya. Kromosom
terdapat di dalam nukleus mempunyai susunan halus berbentuk batang panjang atau
pendek, lurus atau bengkok. Di dalam nukleus terdapat substansi berbentuk
benang-benang halus, seperti jala yang dapat menyerap zat warna. Benang-benang
halus tersebut dinamakan retikulum kromatin. Retikulum berarti jala yang halus.
Kroma berarti warna, dan tin berarti badan.
a. Jumlah dan
tipe kromosom
Setiap organisme mempunyai jumlah
kromosom tertentu, ada yang banyak ada pula yang hanya sedikit. Kromosom yang
dimiliki oleh organisme secara umum dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
kromosom tubuh (autosom) dan kromosom seks (gonosom). Autosom terdapat pada
individu jantan maupun betina dan sifat-sifat yang dibawa tidak ada hubungannya
dengan penentuan jenis kelamin. Gonosom merupakan kromosom yang menentukan
jenis kelamin suatu individu.
Pada makhluk hidup tingkat tinggi,
sel tubuh mengandung dua perangkat atau dua set kromosom yang diterima dari
kedua induknya. Kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk serupa dengan
kromosom yang berasal dari induk jantan, sehingga sepasang kromosom yang
berasal dari induk jantan dan induk betina disebut kromosom homolog. Pengertian
kromosom homolog, yaitu kromosom yang mempunyai bentuk, fungsi, dan komposisi
yang sama. Jumlah kromosom dalam sel tubuh disebut diploid (2n). Adapun jumlah
kromosom dalam sel kelamin dinamakan haploid (n), karena hanya memiliki separo
dari jumlah kromosom dalam sel tubuh. Dua perangkat atau dua set kromosom
haploid dari suatu spesies disebut genom. Dengan demikian, genom dapat
dikatakan sebagai jumlah macam kromosom atau perangkat kromosom dalam suatu
individu. Contoh: manusia mempunyai 23 pasang kromosom haploid maka dalam sel
tubuhnya berarti terdapat 2 × 23 = 46 kromosom (diploid).
b. Struktur
kromosom
Struktur kromosom terdiri atas
sentromer dan lengan. Sentromer atau kinetokor adalah bagian dari kromosom
tempat melekatnya benang-benang spidel yang berperan menggerakkan kromosom
selama proses pembelahan sel. Bagian ini berbentuk bulat dan tidak mengandung
gen. Sentromer disebut juga pusat kromosom. Berdasarkan letak sentromernya,
kromosom dibedakan menjadi empat macam, yaitu
·
Metasentrik, jika
sentromer terletak di tengah-tengah antara kedua lengan.
·
Submetasentrik, jika
sentromer terletak agak ke tengah sehingga kedua lengan tidak sama panjang.
·
Akrosentrik, jika
sentromer terletak di dekat ujung.
·
Telesentrik, jika
sentrometer terletak di ujung lengan kromosom.
Lengan atau badan kromosom adalah bagian kromosom yang
mengandung kromonema (pita bentuk spiral di dalam kromosom) dan gen. Selubung
pembungkus kromonema disebut matriks. Bagian ujung kromosom yang menghalangi
bersambungnya kromosom yang satu dengan lainnya disebut telomer.
D. Hukum
Penurunan Sifat Mendel
Orang yang pertama mempelajari dan melakukan
percobaan tentang pewarisan sifat adalah Gregor Johann Mendel (1822-1884).
Mendel melakukan percobaan pada tanaman kacang ercis (Pisum sativum)
sekitar tahun 1857. Mendel memilih tanaman ercis untuk percobaannya sebab
tanaman ercis masa hidupnya tidak lama hanya berkisar setahun, mudah tumbuh,
memiliki bunga sempurna sehingga dapat terjadi penyerbukan sendiri yang akan
menghasilkan galur murni (keturunan yang selalu memiliki sifat yang sama dengan
induknya), dan mampu menghasilkan banyak keturunan.
Berdasarkan analisis hasil
percobaannya, Mendel mengemukakan hukum-hukum pewarisan sifat. Hukum-hukum itu
adalah Hukum Mendel I (Segregasi bebas) dan Hukum Mendel II ( Asortasi Bebas).
1. Hukum
Mendel I
Hukum ini diperoleh dari hasil
perkawinan monohibrid, yaitu persilangan dengan satu sifat beda. Mendel
melakukan persilangan antara tanaman ercis biji bulat dengan tanaman ercis biji
berkerut.Hasilnya semua keturunan F1 berupa tanaman ercis biji bulat.
Selanjutnya dilakukan persilangan antar keturunan F1 untuk mendapatkan
keturunan F2. Pada keturunan F2 didapatkan perbandingan fenotip 3 biji bulat :
1 biji berkerut.
P1
: ♀
BB
×
♂ bb
(biji
bulat)
(biji keriput)
Gamet
:
B
b
F 1
: Bb
(biji
bulat)
F1 x
F1 : ♀
Bb
×
♂ Bb
(biji
bulat)
( biji bulat)
Gamet
:
B
B
b
b
F2 :
♂
♀
|
B
|
B
|
B
|
BB
bulat
|
Bb
Bulat
|
B
|
Bb
bulat
|
Bb
keriput
|
Perbandingan fenotip bulat :
berkerut = 3 : 1
Perbandingan genotip BB :
Bb : bb = 1 : 2 : 1
Berdasarkan hasil perkawinan yang
diperoleh dalam percobaannya, Mendel menyimpulkan bahwa pada waktu pembentukan
gamet-gamet, gen akan mengalami segregasi (memisah) sehingga setiap gamet hanya
akan menerima sebuah gen saja. Kesimpulan itu dirumuskan sebagai hukumI Mendel
yang dikenal juga dengan hukum Pemisahan Gen yang Sealel.
2. Hukum Mendel
II
Hukum
Mendel ini ditemukan ketika Mendel menyilangkan kacang ercis dengan mengamati
lebih dari satu sifat beda. Disilangkan galur murni kacang ercis berbiji bulat
kuning dengan galur murni kacang ercis berbiji keriput warna hijau. Persilangan
dengan mengamati dua sifat beda ini disebut persilangan dihibrid. Bulat (B)
dominan terhadap keriput (b), kuning (K) dominan terhadap hijau (h). Diperoleh
keturunan F1 semuanya berbiji bulat warna kuning (BbKk). Jika F1 mengadakan
penyerbukan sesamanya diperoleh F2, ternyatadiperoleh keturunan F2 yang
sebagian tidak sama dengan induknya, yaitu dijumpai tanaman kacang ercis
berbiji bulat warna hijau serta kacang ercis berbiji keriput warna kuning.
Perhatikan skema persilangan berikut.
P1
: ♀
BBKK
×
♂ bbkk
(bulat
kuning)
(keriput
hijau)
Gamet
: BK
bk
F 1
: BbKk
(bulat kuning)
F1 x
F2 : ♀ BbKk
×
♂ BbKk
(bulat kuning)
(bulat
kuning)
Gamet
: BK, Bk, bK, bk
BK, Bk, bK,bk
F2
:
♂
♀
|
BK
|
Bk
|
bK
|
bk
|
BK
|
BBKK
Bulat kuning
|
BBKk
Bulat kuning
|
BbKK
Bulat kuning
|
BbKk
Bulat kuning
|
Bk
|
BBKk
Bulat kuning
|
BBkk
Bulat hijau
|
BbKk
Bulat kuning
|
Bbkk
Bulat hijau
|
bK
|
BbKK
Bulat kuning
|
BbKk
Bulat kuning
|
bbKK
keriput kuning
|
bbKk
keriput kuning
|
Bk
|
BbKk
Bulat kuning
|
Bbkk
Bulat hijau
|
bbKk
keriput kuning
|
Bbkk
Keriput hijau
|
Dari persilangan di atas didapatkan
bahwa pada F2 hasil persilangan dihibrid memiliki fenotipe bulat kuning, bulat
hijau, keriput kuning, kisut hijau dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Mendel
menganggap bahwa pada saat pembentukan gamet gen-gen akan memisahkan dari
alelnya lalu mengelompok dengan gen-gen yang tidak sealel. Inilah yang disebut
dengan HukumAsortasi Bebas atau Hukum Mendel II.
Gen B bisa mengelompok dengan gen K,
membentuk gamet tipe BK. Gen B bisa pula mengelompok dengan gen k, membentuk
gamet tipe Bk. Gen b bisa mengelompok dengan gen K, membentuk gamet tipe bK.
Gen b bisa mengelompok dengan gen k, membentuk gamet tipe bk.
E. Penurunan Sifat pada Manusia
Manusia satu dengan manusia lain di
dunia ini tidak ada yang sama persis (benar-benar identik). Hal ini karena
adanya materi genetik yang mempunyai sifat-sifat berbeda antarindividu. Manusia mempunyai 23 pasang kromosom yang terdiri dari autosom
(kromosom tubuh dan gonosom (kromosom kelamin). Maka rumus kromosom pada pria
adalah 22AAXY dan pada wanita 22AAXX. Rumus tersebut artinya manusia memiliki
22 pasang autosom dan sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin
(gonosom/kromosom seks). Jadi, kromosom seks ada dua jenis, yaitu XY untuk pria
dan XX untuk wanita.
a.
Pewarisan
Sifat yang Terpaut dalam Kromosom Seks
Gen yang bertempat pada kromosom seks
disebut gen terpaut seks. Sifat gen yang terpaut dalam seks sifatnya bergabung
dengan jenis kelamin tertentu dan diwariskan bersama kromosom seks. Umumnya gen
terpaut seks terdapat pada kromosom X, tetapi ada juga yang terpaut pada
kromosom Y.
a.
Albinisma (
Albino)
Albino
terjadi karena tubuh seseorang tidak mempunyai gen yang mampu membentuk enzim
untuk mengubah tirosin menjadi pigmen melanin (pembentuk warna kulit). Gen
tersebut adalah gen dominan A. Oleh karena itu, orang yang normal akan
mempunyai genotip AA atau Aa dan orang albino tidak mempunyai gen A atau
mempunyai genotip aa (resesif homozigot). Penderita albino mempunyai ciri-ciri
yaitu seluruh bagian tubuhnya tidak berpigmen. Kulit badan dan matanya berwarna
merah jambu karena warna darah menembus kulit. Oleh karena itu, matanya sangat
sensitif terhadap cahaya. Pada perkawinan dua orang yang normal, heterozigot
dapat menghasilkan keturunan albino. Hal ini disebabkan kedua orang tuanya
mempunyai gen resesif yang akan bergabung membentuk gen resesif homozigot (aa).
Orang tua yang terlihat normal tetapi dapat menurunkan albino kepada anaknya
ini disebut “carrier”. Contoh kasus: Seorang laki-laki normal heterozigot
menikah dengan seorang wanita normal heterozigot pula. Adakah keturunannya yang
menderita albino?
Jawab
P
: ♂ Aa
x ♀ Aa
Gamet
: A
a x
A a
F
:
♂
♀
|
A
|
A
|
A
|
AA
|
Aa
|
A
|
Aa
|
Aa
|
Dari persilangan tersebut didapatkan:
1 AA : normal (25%)
2 Aa : normal heterozigot(50%)
1 aa : albino (25%)
Jadi, keturunannya ada yang
menderita albino sebanyak 25%.
b. Gangguan
mental
Salah satu contoh
bentuk gangguan mental adalah idiot, yang ditentukan oleh gen resesif homozigot
(gg) seperti pada albino. Anak idiot umumnya diturunkan dari kedua orang tua
yang normal heterozigot (Gg). Penderita ini mempunyai ciri-ciri, antara lain:
wajahnya menunjukkan kebodohan, reflek (daya responnya) lambat, kulit dan
rambutnya kekurangan pigmen, umumnya tidak berumur panjang, steril (tidak mampu
menghasilkan keturunan atau mandul), dan jika urinnya ditetesi larutan fenil
oksida 5% akan berwarna hijau kebiruan karena terdapatnya senyawa derivat fenil
ketourinarin (FKU). Senyawa ini tidak ditemukan pada orang normal. Adanya
senyawa FKU ini disebabkan tidak adanya enzim pengubah asam amino fenilalanin
menjadi tirosin.
c.
Brachydactily
Brachydactily
adalah keadaan seseorang yang mempunyai jari-jari pendek atau tidak normal. Hal
ini terjadi karena pendeknya tulang-tulang pada ujung jari dan tumbuh menjadi
satu. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan B. Orang yang menderita penyakit
brachydactily mempunyai genotip heterozigot (Bb) sedangkan orang yang normal
akan mempunyai genotip homozigot resesif (bb). Genotip homozigot dominan (BB)
menyebabkan individu mengalami kematian (letal Diabetes Mellitus).
d. Diabetes
mellitus
Diabetes
mellitus adalah terbuangnya glukosa bersama urine karena terjadi
gangguan fungsi insulin yang dihasilkan oleh pulau Langerhans pada pankreas.
Seperempat dari penderita diabetes mellitus ternyata diakibatkan faktor
genetis dan tiga perempat yang lainnya karena faktor makanan. Penyakit ini
dikendalikan oleh gen resesif homozigot (dd).
e.
Cystinuria
(sistinuria)
Cystinuria
(sistinuria) adalah keadaan seseorang yang mempunyai kelebihan
asam amino sistein yang sukar larut, diekskresikan dan ditimbun menjadi batu
ginjal. Kelainan ini disebabkan oleh adanya gen dominan homozigot (CC).
f.
Polydactily
Selain ada brakhidaktili, ada juga
polidaktili, yaitu keadaan seseorang yang mempunyai kelebihan (tambahan) jari
pada tangan atau kaki. Jadi jumlah jari kaki atau tangannya lebih dari lima.
Polidaktili disebabkan oleh adanya gen dominan homozigot (PP). Karena itu,
genotip orang normal adalah Pp atau pp.
g. Buta Warna
Buta warna dibedakan menjadi 2 tipe.
Yang pertama adalah tipe protan, yaitu apabila tidak dapat membedakan warna
hijau karena bagian mata yang sensitif terhadap warna hijau tersebut rusak.
Kedua adalah tipe deutan, yaitu apabila yang rusak adalah bagian mata yang
sensitif terhadap warna merah. Tipe deutan ini paling sering terjadi. Buta
warna disebabkab oleh gen resesif c (colour blind) pada kromosom X. Gen
ini tidak dijumpai pada kromosom Y. Oleh karena itu, wanita dapat mempunyai
genotip CC (normal homozigot), Cc (normal heterozigot), atau cc (buta warna).
Sementara itu, pria hanya dapat mempunyai gen C (normal) atau c (buta warna)
saja.
h. Anodontia
Anodontia merupakan kelainan pada
seseorang yang tidak mempunyai benih gigi pada rahangnya, sehingga gigi tidak
dapat tumbuh selamanya. Kelainan ini banyak ditemukan pada pria. Menurut para
ahli, penderita anodontia juga menunjukkan ciri seperti berambut jarang dan
susah berkeringat. Gen resesif penyebab anodontia adalah a, sehingga pewarisan
sifatnya juga seperti pada buta warna.
i.
Hemofilia
Gen penentu hemofilia adalah gen
resesif h. Berbeda dengan buta warna dan anodontia, genotip resesif homozigot
pada hemofilia bersifat letal. Hemofilia merupakan suatu penyakit keturunan,
dengan ciri sullitnya darah membeku saat terjadi luka. Waktu yang diperlukan
oleh seorang penderita hemofilia untuk pembekuan darah adalah 50 menit hingga 2
jam, sehingga akan menyebabkan perdarahan bahkan kematian. Sementara itu, orang
yang normal hanya memerlukan waktu 5-7 menit untuk pembekuan darah.
P fenotipe : ♀ normal
heterozigot x ♂ normal
Genotipe :
XhX
XY
Gamet :
Xh ,
X
X , Y
F1
:
♂
♀
|
X
|
Y
|
Xh
|
XhX
|
XhY
|
X
|
XX
|
XY
|
Perbandingan F1
1 XX : Wanita Normal ( 25%)
1 XY : Pria normal ( 25%)
1 XhX : Wanita carier
(25%)
1 XhY : Pria hemofilia (25%)
2. Penurunan
Sifat Golongan Darah Sistem A, B, O
Pewarisan golongan darah ini ditentukan oleh adanya alel ganda (beberapa
alel atau seri alel yang terdapat dalam satu lokus yang sama). Simbol untuk
alel tersebut adalah I (berasal dari kata isoaglutinin, merupakan
protein pada permukaan sel eritrosit). Orang yang mampu membentuk aglutinogen A
akan mempunyai alel IA, yang mampu membentuk aglutinogen B mempunyai alel IB,
dan yang mampu membentuk aglutinogen A dan B mempunyai alel IA dan IB.
Sementara itu, orang yang tidak mampu membentuk aglutinogen A dan B mempunyai
alel resesif i. Golongan darah ditentukan oleh adanya interaksi alel-alel
tersebut. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini. Seorang
laki-laki bergolongan darah A heterozigot menikah dengan seorang wanita B
heterozigot. Bagaimanakah golongan darah keturunannya?
P
fenotipe : ♂ golda A
heterozigot x ♀ golda B
heterozigot
Genotipe
:
IAIO
IBIO
Gamet
:
IA , IO
IB , IO
F1
:
♂
♀
|
IA
|
IO
|
IB
|
IAIB
|
IBIO
|
IO
|
IAIO
|
IOIO
|
Perbandingan F1
1 IAIB : golda AB ( 25%)
1 IBIO : golda B
heterozigot( 25%)
1 IAIO : golda
A heterozigot (25%)
1 IOIO : golda O (25%)
Kesimpulan
Gen adalah unit terkecil yang terletak pada bagian kromosom yang
disebut lokus. Gen berfungsi menyampaikan informasi genetik kepada keturunannya
dan mngendalikan perkembangan dan metabolisme sel. Kromosom adalah
struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan
(Hereditas).
Orang yang
pertama kali mempelajari, mengamati serta melakukan percobaan tentang pewarisan
sifat adalah Gregor Johnn Mendel. Percobaan yang dilakukan dengan menggunakan
tanaman kacang ercis ( Pisum sativum), dihasilkanlah hukum-hukum mendel
yang merupakan dasar didalam mempelajari tentang pewarisan sifat, baik pada
manusia, hewan maupun tumbuhan.
Pewarisan sifat pada manusia diwariskan melalui kromosom autosomal dan
gonosom. Baik secara dominan maupun resesif, homozigot maupun heterozigot.
Kelainan dan penyakit bawaan serta golongan darah merupakan sifat pada manusia
yang diwariskan.
0 Response to "pewarisan sifat"
Posting Komentar